HONG KONG - Terletak di kawasan strategis West Kowloon Cultural District, M+ Museum hadir sebagai museum global pertama di Asia yang didedikasikan khusus untuk budaya visual kontemporer. Sejak dibuka, M+ menjadi destinasi utama bagi warga lokal maupun wisatawan mancanegara, terutama para pecinta seni.
“M+ menampilkan karya-karya dari seniman, desainer, arsitek, dan kreator dari Asia hingga berbagai belahan dunia lainnya,” jelas Sunny Cheung, kurator M+ Museum.
Museum ini menyimpan ratusan koleksi yang mencakup lukisan, patung, seni tinta, instalasi, hingga media digital. Fokus utamanya adalah merekam perkembangan budaya visual sejak 1950-an hingga era modern. Salah satu daya tarik terbesar adalah M+ Sigg Collection, yang dikenal sebagai salah satu koleksi seni kontemporer Tiongkok terbesar di dunia.
Karya-Karya Ikonik di M+
Di antara koleksi yang mencuri perhatian adalah karya instalasi “Agenda No.3” dari seniman Hong Kong, Freeman Lau. Instalasi ini menampilkan sepuluh kursi besi dengan bentuk dan ukuran berbeda, namun saling terkait layaknya potongan puzzle yang membentuk lingkaran.
“Sejak akhir 1990-an, Freeman menggunakan kursi sebagai medium untuk meneliti hubungan antarmanusia dan dinamika komunitas. Karya ini menghadirkan forum untuk merundingkan perbedaan sekaligus mencari konsensus,” tulis catatan kuratorial M+.
Ada pula patung berjudul “2000 A.D.” karya Yue Minjun, yang menampilkan 25 figur pria Tiongkok dengan ekspresi tertawa khas sang seniman. Patung-patung itu ditata menyerupai prajurit terakota, namun dengan senyum ganjil karena mata mereka terpejam rapat, menghadirkan kesan yang mengintimidasi.
Atmosfer Mencekam dari Instalasi Kontemporer
Pengalaman berbeda ditawarkan oleh karya Trevor Yeung bertajuk “Pet Fish Shop”. Instalasi ini menampilkan deretan akuarium kosong yang diterangi cahaya merah muda redup, menciptakan nuansa sepi dan suram. Di baliknya, instalasi “Little Comfy Tornado (After Typhoon)” menghadirkan sistem filtrasi rumit yang seolah menciptakan ekosistem buatan, namun terlihat rusak—sebuah simbol dari konsekuensi pengabaian sistem sosial.
Akuarium dalam karya Yeung digunakan sebagai metafora kehidupan sosial. Dari sudut pandang akuarium kosong, yang muncul adalah kesan keterasingan, kesunyian, sekaligus peringatan tentang rapuhnya ekosistem yang kita bangun.
Gedung Ikonik dengan Panorama Victoria Harbour
Selain koleksi seni yang beragam, M+ juga dikenal karena desain arsitektur bangunannya yang modern dan taman luas dengan panorama langsung ke Victoria Harbour. Hal ini menjadikan M+ bukan hanya museum, melainkan juga landmark budaya dan arsitektur di Hong Kong.
Editor : Iwan Iwe