LUMAJANG - Longsor kembali terjadi di Jalur Piket Nol, tepatnya di enam titik yang tersebar di wilayah Kecamatan Candipuro hingga Kecamatan Pronojiwo. Titik longsor terparah berada di kilometer 56, yang terletak di perbatasan dua kecamatan tersebut. Sebuah tebing setinggi sekitar 20 meter runtuh, membawa serta tanah dan pohon besar yang menutup seluruh badan jalan.
Satu unit alat berat diterjunkan untuk menyingkirkan material longsoran berupa lumpur dan batang kayu besar. Namun karena ukuran kayu yang cukup besar, alat berat hanya mampu memindahkannya ke tepi jalan, sehingga separuh badan jalan masih tertutup. Akibatnya, arus lalu lintas diberlakukan sistem buka tutup.
Menurut keterangan salah satu warga, Sudarman, peristiwa longsor ini sempat mengenai kaca depan salah satu mobil yang melintas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Longsornya besar sekali, sampai pohon besar jatuh ke jalan. Tapi untungnya tidak ada orang yang kena." Imbuh Sudarman.
Setelah satu titik berhasil dibersihkan, pengguna jalan kembali terjebak longsor di titik lain, tepatnya di kilometer 57+800, wilayah Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Sebatang pohon tumbang dan kembali menutup jalan, menyebabkan kemacetan panjang.
Beruntung, satu alat berat milik BPBD Kabupaten Lumajang segera diterjunkan ke lokasi dan berhasil menyingkirkan material longsor.
Jalur Piket Nol memang dikenal sebagai kawasan rawan bencana, terutama longsor, terlebih saat diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang lama.
Editor : JTV Jember