JEMBER - Antrean panjang ini terlihat di sejumlah SPBU di Kabupaten Jember. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat tampak rela mengantre hingga berjam-jam demi mendapatkan bensin. Bahkan, antrean di beberapa SPBU mengular hingga lebih dari satu kilometer.
Terlambatnya pasokan BBM akibat penutupan Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi berdampak serius terhadap ketersediaan BBM di wilayah Jember.
Kelangkaan BBM di SPBU membuat pihak PT Pertamina akhirnya angkat bicara. Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, menyatakan bahwa Pertamina telah mengambil langkah cepat untuk menjaga ketersediaan BBM di Jember dengan mengalihkan pasokan—yang semula berasal dari Terminal BBM Banyuwangi—ke terminal lainnya di Surabaya dan Malang.
Hendra menegaskan, permasalahan yang terjadi bukan disebabkan oleh kelangkaan stok BBM, melainkan murni akibat kendala distribusi di jalur selatan. Pihaknya mempercepat pengiriman dari dua jalur alternatif tersebut dan akan membanjiri pasokan BBM di Jember selama satu minggu ke depan agar stok kembali normal.
"Kami pastikan pasokan BBM tetap aman. Ini bukan kelangkaan, tapi kendala distribusi. Kami alihkan suplai dari Banyuwangi ke Surabaya dan Malang agar distribusi segera normal," ujar Hendra Saputra, Sales Brand Manager Pertamina Area Jember.
Di Kabupaten Jember terdapat 40 SPBU reguler dan satu SPBU nelayan. Total kebutuhan harian BBM diperkirakan mencapai 700 kiloliter. Selama ini, seluruh pasokan BBM sangat bergantung pada pengiriman dari Terminal Banyuwangi.
Editor : JTV Jember