NGAWI - Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menerima hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dari program MBG yang diduga menjadi penyebab puluhan siswa SMKN 1 Sine mengalami keracunan massal beberapa waktu lalu. Dari hasil uji tersebut, ditemukan adanya kontaminasi bakteri pada beberapa jenis makanan yang dikonsumsi siswa.
Kepala Bidang SDM Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Ngawi, Dhina Handayani, menjelaskan bahwa sampel makanan yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya menunjukkan hasil positif mengandung bakteri.
Dari hasil pemeriksaan, ayam lada hitam terkontaminasi bakteri Bacillus cereus, sedangkan sayuran seperti brokoli, wortel, dan kapri terdeteksi mengandung Staphylococcus aureus.
Baca Juga : 60 Lansia di Blitar Keracunan Kolak Kacang Hijau, 19 Masih Dirawat
Dhina menambahkan, hasil tersebut juga diperkuat oleh pemeriksaan sampel muntahan siswa yang dinyatakan positif mengandung bakteri serupa. Sementara itu, nasi, lauk tempe goreng, dan buah anggur dinyatakan negatif dari kontaminasi.
Menurutnya, kemungkinan besar bakteri muncul akibat pengolahan makanan yang kurang higienis.
“Bakteri tersebut bisa muncul karena proses pengolahan dan kebersihan makanan yang kurang baik. Akibatnya, siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare,” jelas Dhina.
Baca Juga : Puluhan Warga Nganjuk Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan, 31 Orang Dirawat
Ia menegaskan, hasil uji laboratorium sudah disampaikan kepada pihak penyedia penyelenggara program makan bergizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas pengolahan dan distribusi makanan MBG tersebut.
Diketahui sebelumnya, pada 1 Oktober lalu sebanyak 54 siswa SMKN 1 Sine mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai mengonsumsi makanan dari program MBG sehari sebelumnya. Puluhan siswa itu sempat mendapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di wilayah setempat. (Ito Wahyu/Nevenia)
Editor : M Fakhrurrozi