KABUPATEN MADIUN - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Madiun belum menunjukkan antusiasme yang tinggi. Salah satunya terjadi di SD Negeri Wayut 01, Kecamatan Jiwan, yang hingga pertengahan Juni ini belum menerima satu pun pendaftar.

Sekolah yang terletak di wilayah perbatasan tersebut masih terus berupaya menarik minat orang tua agar menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah tersebut. Berbagai langkah dilakukan, mulai dari pendekatan ke lembaga PAUD dan TK, hingga bekerja sama dengan kader posyandu untuk menjaring data anak-anak usia sekolah.

Kepala SDN Wayut 01, Sri Hartatik, mengungkapkan bahwa pihaknya tetap optimis dan akan terus membuka pendaftaran hingga awal tahun ajaran baru. Sekolah ini memiliki pagu sebanyak 28 siswa, namun terbuka untuk menerima lebih jika dibutuhkan.

“Kami terus berupaya, salah satunya dengan menjalin komunikasi dengan PAUD dan TK sekitar. Harapannya masyarakat tidak ragu menyekolahkan anak di sini,” jelas Sri Hartatik.

Sayangnya, banyak orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke luar desa, meskipun SDN Wayut 01 menerapkan kurikulum yang sama dengan sekolah-sekolah lain, serta memiliki tenaga pendidik yang berkompeten.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, menyebutkan bahwa dari total pagu 12 ribu peserta didik tingkat SD, hingga pertengahan Juni baru sekitar 4.100 siswa yang mendaftar melalui jalur afirmasi.

“Pendaftaran masih dibuka melalui jalur perpindahan orang tua dan domisili. Kami juga menyiapkan strategi khusus untuk sekolah-sekolah di wilayah perbatasan agar semua anak di Kabupaten Madiun mendapatkan akses pendidikan yang layak,” ujar Siti Zubaidah.

Dinas Pendidikan berkomitmen melakukan koordinasi antarwilayah untuk mendorong pemerataan akses pendidikan dasar, termasuk mendukung sekolah-sekolah kecil di pinggiran agar tetap dapat berjalan dengan baik di tengah tantangan jumlah murid yang terus menurun.