JEMBER - Inilah saat ratusan driver ojol berunjuk rasa mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Jember.
Driver ojol merasa kecewa karena tarif yang berlaku saat ini tidak mengalami perubahan sejak 8 tahun lalu meskipun harga bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok lainnya mengalami kenaikan. Selain itu, potongan yang dilakukan oleh aplikator mencapai 30-40% dari pendapatan driver, membuat mereka semakin merugi.
Kordinator aksi Dedy Novianto meminta pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan bagi keluarga mereka, sehingga dapat membantu menopang ekonomi dalam rumah tangga. Mereka berharap pemerintah dapat membantu meningkatkan kesejahteraan driver ojol di Jember.
Sementara itu Wakil Bupati, Joko Susanto mengatakan pemerintah Kabupaten Jember berjanji akan segera membentuk tim kecil untuk membahas masalah ini dan mewajibkan aplikator yang beroperasi di Jember untuk memiliki kantor perwakilan.
Melalui pertemuan virtual, Bupati Jember, Muhammad Fawait berjanji akan mengakomodir seluruh aspirasi dari ratusan driver ojol tersebut.
Editor : JTV Jember