SURABAYA - Pusat Pengembangan Desa dan Daerah (Pusbangdesda), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya, menggelar Seminar Nasional bertema "Rekonstruksi Kebijakan Ekonomi Desa: Koperasi Merah Putih dan Jalan Baru Menuju Kebangkitan Nasional", Sabtu (24/5/2025).
Bertindak sebagai Narasumber, Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dan Drs. F.X Nugroho Setijo Nagoro, M.Si, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Republik Indonesia,
Mufarrihul Hazin, Kepala Pusat Pengembangan Desa dan Daerah LPPM Unesa mengatakan seminar bertujuan untuk memberikan jawaban atas tantangan ekonomi desa yang selama ini dihadapi pelaku UMKM, petani dan masyarakat desa secara umum.
"Kolaborasi antara akademisi dan pemerintah menjadi kunci utama kesuksesan program Koperasi Desa Merah Putih. Dengan hadirnya 80.000 koperasi desa yang ditargetkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, diharapkan terjadi transformasi nyata dalam pola produksi, distribusi, dan permodalan di desa-desa seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca Juga : Kisah Inspiratif: Boni, Penerima Beasiswa S2 LPDP Putra-Putri Papua
Mufarrihul Hazin menekankan bahwa perguruan tinggi harus berperan lebih aktif dalam memberikan kajian dan solusi konkret bagi pembangunan desa, termasuk dalam hal pendanaan, kompetensi sumber daya manusia, dan strategi ekonomi berbasis koperasi.
Sementara itu, Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, menjelaskan bahwa tantangan utama koperasi desa bukan hanya legalitas, tetapi juga permodalan yang tepat guna.
"Dengan skema pendanaan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), koperasi desa dapat memanfaatkan sistem pencairan berbasis proposal, sehingga lebih fleksibel sesuai kebutuhan tiap desa," paparnya.
Baca Juga : Unesa Gelar Buka Bersama Gratis, Ribuan Warga Antusias Ikut Serta
Sementara itu, Drs. F.X Nugroho Setijo Nagoro, M.Si, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Republik Indonesia, menegaskan bahwa desa bukan hanya objek pembangunan, tetapi menjadi subjek utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kebijakan koperasi desa ini dapat menjadi solusi mengatasi ketimpangan ekonomi sekaligus menghapus peran tengkulak yang selama ini merugikan para petani dan pelaku usaha desa," terangnya.
Dalam seminar ini, Pusbangdesda LPPM Unesa meluncurkan Indonesian Journal of Rural and Regional Innovation Studies (IJRRIS), sebuah forum akademik bagi pemikir dan peneliti dalam membahas strategi inovasi desa.
Baca Juga : UNESA Buka Fakultas Ketahanan Pangan dengan 5 Prodi untuk Jalur SNBT dan Mandiri
Melalui seminar ini, para pemangku kebijakan, akademisi, dan masyarakat desa diharapkan dapat bersama-sama membangun fondasi ekonomi desa yang kuat, guna menuju Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya secara ekonomi. (*)
Editor : M Fakhrurrozi