KAB MADIUN - Perum Bulog Cabang Madiun mencatat serapan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai 33,35 persen atau setara 3.535 ton hingga awal Oktober 2025. Angka ini menunjukkan komitmen Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan sekaligus menekan fluktuasi harga beras di pasaran.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun , Agung Sarianto, mengatakan penyaluran dilakukan melalui delapan saluran distribusi. Jalur tersebut meliputi kios rakyat, pasar rakyat, kios binaan pemerintah daerah, outlet binaan pemerintah daerah, koperasi Merah Putih, serta kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar pemerintah daerah dengan dukungan TNI dan Polri. Dukungan lintas sektor ini dinilai mampu mendorong peningkatan serapan beras SPHP.
Penyaluran beras SPHP tersebar di tiga wilayah kerja Bulog Cabang Madiun, yakni Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Kota Madiun. Dari total distribusi tersebut, tercatat 193 pengecer telah terlibat, terdiri atas 114 kios rakyat di pasar tradisional dan jaringan distribusi lainnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
Agung menyebut, dari total 3.535 ton yang sudah terserap, sekitar 2.000 ton atau lebih dari separuhnya disalurkan melalui pasar rakyat. Menurutnya, jalur ini menjadi yang paling efektif untuk menjangkau konsumen karena daya serap masyarakat cukup tinggi.
Bulog berharap penyaluran beras SPHP dapat menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat di wilayah Madiun dan sekitarnya. Dengan keterlibatan berbagai pihak, program ini diharapkan mampu terus menekan gejolak harga beras di pasaran.
Editor : JTV Madiun