Indonesia memiliki banyak tradisi yang terus dilestarikan hingga kini. Salah satunya adalah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan bagi umat Muslim.
Selain mempersiapkan diri dan keimanan, masyarakat juga melakukan berbagai kegiatan untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Menyambut bulan spesial yang akan datang dalam hitungan pekan ini, masyarakat dari berbagai daerah antusias untuk menggelar tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Berikut rangkuman lima tradisi menyambut bulan Ramadan di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga : Tradisi Barong Ider Bumi Banyuwangi Berlangsung Khidmat
1. Tradisi Padusan
Tradisi Padusan dilakukan oleh masyarakat Yogyakarta dan Solo untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Tradisi ini pertama kali dikenalkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I dan masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Baca Juga : 5 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Indonesia, Ada Padusan hingga Nyadran!
Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan jiwa dan raga agar suci dalam menjalankan ibadah puasa.
2. Dugderan di Semarang
Tradisi ini pertama kali dilakukan pada tahun 1881 oleh bupati Semarang, Mas Tumenggung Aryo Purboningrat.
Baca Juga : Mengenal Tradisi dan Budaya Tionghoa dalam Merayakan Cap Go Meh
Dugderan berasal dari kata dug dug dari bunyi bedug dan der-der dari bunyi meriam, sehingga membentuk istilah kata Dugderan.
Dugderan biasanya digelar dua minggu sebelum ramadan tiba dengan perayaan yang meriah oleh masyarakat Semarang.
3. Tradisi Meugang di Aceh
Baca Juga : Intip 5 Tradisi Unik Perayaan Ramadan di Berbagai Negara Dunia, Salah Satunya dari Mesir!
Tradisi ini telah ada sejak abad ke-14 pada masa kerajaan Aceh Darussalam. Tradisi Meugang merupakan tradisi memasak bersama dan menghidangkan menu terbaik untuk kemudian disantap bersama dengan keluarga, teman ataupun rekan kerja.
Meugang memiliki nilai religius, kebersamaan dan gotong royong sehingga terus diwariskan dari generasi ke generasi.
4. Tradisi Nyadran
Baca Juga : Yuk! Mengenal Tradisi Carok di Madura dan Kaitannya dengan Hukum
Nyadran merupakan tradisi masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah. Tradisi ini memiliki ciri khas yang berbeda di setiap daerah.
Adapun kegiatan utama dari tradisi ini adalah besik atau membersihkan makam leluhur dari kotoran atau rerumputan yang tumbuh di sekitar makam.
Setelah itu, dilakukan doa bersama yang akan dipimpin oleh pemangku adat atau kyai dengan tujuan mendoakan roh leluhur yang telah mendahului.
Tradisi ini ditutup dengan kenduri atau tasyakuran. Setiap masyarakat yang mengikuti tradisi tersebut akan membawa makan masing-masing beruapa makanan tradisional, lalu dimakan bersama di akhir ritual nyadran.
5. Tradisi Megibung di Bali
Tradisi ini berasal dari tanah dewata, Bali. Umat Muslim yang berada di Kabupaten Karangasem juga memiliki tradisi untuk menyambut bulan Ramadan.
Tradisi Megibung merupakan tradisi memasak dan makan bersama dengan posisi duduk melingkar. Keunikan dari tradisi ini yaitu pada tata penataan makanan yang unik.
Nasi akan diletakkan di wadah yang disebut dengan gibungan. Sementara, lauknya disajikan di sebuah alas karangan.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tradisi ini merupakan upaya mempererat persaudaraan dan kebersamaan.
Beberapa tradisi menyambut Ramadan dari berbagai daerah merupakan wujud antusiasme dalam merayakan masuknya bulan puasa yang penuh berkah. Kalau di kota kamu ada tradisi apa, nih?
Editor : Khasan Rochmad