GRESIK - Puluhan warga dari tiga desa, yakni Desa Sumber Rame, Sumber Waru, dan Wringinanom, menggelar aksi protes terhadap PT Sais Jaya Abadi, perusahaan pengolah tepung ikan di Gresik.
Protes ini dipicu oleh keluhan warga terkait dengan bau tak sedap yang menyebar dari pabrik, serta dugaan bahwa limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan benar, sehingga berdampak pada lingkungan sekitar.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Desa Sumber Waru, Kepala Desa Wringinanom, Muspika Wringinanom, perwakilan perusahaan serta para warga yang digelar di Balai Desa pada Rabu (4/12/2024).
Warga merasa bahwa CSR yang diberikan perusahaan selama ini sangat minim dan tidak sebanding dengan dampak lingkungan yang mereka alami. Meski pertemuan berlangsung selama tiga jam, tidak ditemukan titik temu antara kedua belah pihak.
Warga kemudian mengusulkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan, di antaranya 70 persen pekerja harus berasal dari warga setempat dan perusahaan diminta untuk memperbaiki pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh pabrik tersebut.
"Pertemuan kali ini, kami ingin menyampaikan protes dari warga sekitar karena dampak yang kami rasakan sangat merugikan. Bau tidak sedap setiap hari, limbah belum dikelola dengan baik, dan Alhamdulillah sudah mulai menemukan titik terang," ujar Kades Sumber Rame, Sueb.
Sementara itu, perwakilan PT Sais Jaya Abadi, Williem Mintarja, selaku kuasa hukum perusahaan, berjanji untuk menindaklanjuti usulan warga dan berkomitmen untuk mencari solusi terbaik.
"Kami mendengarkan keluhan warga dan akan menindaklanjuti semua keluhan dengan membuat penampungan yang lebih besar untuk limbah cair dan berusaha meminimalisir limbah udara dengan bekerjasama bersama vendor." ungkapnya.
Jika perusahaan tidak segera memenuhi tuntutan warga, aksi protes dengan massa yang lebih besar akan digelar sebagai bentuk tekanan untuk mencari penyelesaian yang adil bagi semua pihak. Warga berharap PT Sais Jaya Abadi dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.(Mohammad Amin/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe