Menu
Pencarian

Wamendik Tinjau SPMB di Surabaya, Tegaskan Jangan Percaya Calo

Selvy Wang - Jumat, 20 Juni 2025 23:23
Wamendik Tinjau SPMB di Surabaya, Tegaskan Jangan Percaya Calo
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Atip Latipulhayat, tinjau SPMB SMA/SMK Jatim 2025 di Surabaya. (Foto: Istimewa)

SURABAYA - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Atip Latipulhayat, meninjau pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK Jatim 2025 di Surabaya, Jumat (20/6/2025). 

Ia mengunjungi SMAN 1, SMAN 2, dan SMKN 1 Surabaya untuk memantau tahap pertama SPMB Jatim serta kesiapan sekolah dalam memberikan layanan yang adil dan transparan.

“Pelaksanaan penerimaan murid baru di Surabaya, alhamdulillah, tadi di SMAN 1 dan SMAN 2 berjalan lancar, khususnya jalur afirmasi. Pertimbangan-pertimbangan penerimaan menurut saya sangat tepat sekali,” jelas Atip.

Ia menambahkan bahwa para orang tua dan siswa mendapatkan penjelasan yang jelas melalui sosialisasi sekolah. 

“Saya berdialog langsung dengan orang tua, mereka memahami prosesnya. Anak-anak juga tidak kesulitan mendapatkan PIN. Hari ini bahkan sudah dimulai proses daftar ulang,” katanya.

Atip menegaskan agar masyarakat tidak mudah percaya pada oknum calo yang menawarkan jalur masuk sekolah negeri secara instan. 

“Aturannya sudah sangat jelas. Tidak boleh menerima informasi atau tawaran dari pihak tidak bertanggung jawab. Kalau ada indikasi pelanggaran, segera laporkan kepada kami. Kami akan tindak tegas pelanggarnya. Kami jamin tidak akan ada praktik-praktik yang selama ini dikeluhkan,"tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Gogot Suharwoto, mengatakan hingga saat ini SPMB telah berjalan di 230 daerah di Indonesia. 

“Sudah ada sekitar 27 kabupaten/kota yang menyelesaikan proses dan memulai daftar ulang. Alhamdulillah semua berjalan lancar,” kata Gogot.

Ia juga menjelaskan kondisi teknis pelaksanaan di berbagai jenjang pendidikan. “Untuk SMA, sekitar 30 persen dilakukan luring (offline), daring, dan sebagian blended. SMP lebih banyak daring, sementara SD dominan luring, sekitar 70 persen,” ungkapnya.

Sedangkan untuk siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri, Gogot menjelaskan bahwa ada kerja sama dengan sekolah swasta. 

“Bagi siswa yang tidak mampu, akan ada bantuan dari pemerintah daerah. Sekolah swasta yang terlibat pun harus terakreditasi. Sistem ini memastikan semua murid bisa sekolah, dekat dengan tempat tinggalnya, dan tetap mendapatkan layanan pendidikan bermutu," pungkasnya.

Sementara itu, salah satu siswa baru, Gendhis yang diterima melalui jalur afirmasi, mengaku senang karena akhirnya bisa diterima. 

“Prosesnya cukup mudah, pengambilan pin sampai daftar ulang ini tadi juga mudah," jelasnya. 

Kepala SMAN 1 Surabaya, Muhammad Romli, menyebut bahwa hari ini proses daftar ulang untuk 98 siswa yang diterima pada tahap pertama telah dimulai. 

“Mereka cukup membawa bukti penerimaan yang bisa diunduh dari website pagi tadi. Pelayanan kami upayakan cepat dan efisien,” katanya.(*)

Editor : Portal Jtv






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.