SURABAYA - Pengusaha nasional asal Situbondo, HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy resmi mengumumkan mengibarkan bendera Kabantara Grup. Melalui Kabantara Grup ini, pengusaha yang akrab disapa Gus Lilur ini ingin menguasai sektor tambang bauksit.
Langkah besar ini menyusul disahkannya UU Minerba Nomor 2 Tahun 2025 pada Oktober lalu. Regulasi anyar ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha setelah periode panjang moratorium dan pencabutan lebih dari 8.000 izin tambang oleh Kementerian ESDM sepanjang 2016-2022.
Gus Lilur mengungkapkan bahwa terbitnya UU Minerba No. 2 Tahun 2025 memberikan kejelasan terkait Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) penerbitan konsesi Galian A dan B. Sementara itu, otoritas Galian C kini secara resmi menjadi ranah Pemerintah Provinsi.
"Dengan terbitnya aturan ini, giat pengajuan konsesi perizinan tambang kembali terbuka. Saya bisa kembali membumikan salah satu keahlian saya, yaitu sebagai Ahli Kapling Indonesia atau AKI," ujar Gus Lilur saat ditemui di Surabaya, Senin (22/12/2025).
Meski mengaku sempat terkejut dengan cepatnya transisi regulasi ini, Gus Lilur langsung bergerak cepat setelah menerima pinangan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengelola konsesi batu bara dan bauksit di wilayah Kalimantan.
Berbeda dengan bisnis batu baranya yang sudah mapan di bawah naungan Batara Grup, sektor bauksit menuntut persiapan yang lebih khusus. Gus Lilur memutuskan untuk membentuk entitas baru guna membangun hegemoni di komoditas ini.
"Saya memilih nama Kaisar Bauksit Nusantara Grup atau disingkat Kabantara Grup. Nama ini menjadi identitas induk perusahaan (holding) yang akan memayungi puluhan anak perusahaan di sektor bauksit," tegas alumni santri Denanyar, Jombang tersebut.
Strategi Gus Lilur di sektor bauksit terbilang sangat taktis. Ia bekerja sama dengan pemilik smelter bauksit yang saat ini tengah membangun fasilitas pengolahan baru. Kerja sama ini memberikan keunggulan kompetitif bagi Kabantara Grup dalam hal rantai pasok.
"Langkah kami menjadi ringan karena tidak perlu repot mencari pasar atau menyiapkan infrastruktur penambangan dari nol. Fokus utama kami adalah menguasai tambang, sehingga peran AKI (Ahli Kapling Indonesia) benar-benar bisa membumi," tambahnya.
Ekspansi Kabantara Grup akan difokuskan pada wilayah kaya mineral di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sementara untuk komoditas batu bara, Gus Lilur tetap memperkuat posisinya di Kalimantan Timur dan Utara melalui perusahaan yang sudah ada.
Gus Lilur berharap kehadiran Kabantara Grup tidak hanya sekadar entitas bisnis semata, namun mampu memberikan dampak nyata bagi perekonomian nasional dan masyarakat luas. (*)
Editor : M Fakhrurrozi




















