TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya menyelamatkan ekosistem laut melalui Mutiara Underwater Festival and Conservation (MUFON) yang digelar di Pantai Mutiara. Kegiatan tahunan ini melibatkan ratusan relawan dan komunitas pecinta lingkungan untuk memperbaiki kerusakan terumbu karang.
Memasuki tahun ketiga, lebih dari seribu terumbu karang telah terkumpul lewat donasi dan ditanam di kawasan konservasi terumbu karang Tresno, Pantai Mutiara. Terumbu-terumbu ini kini mulai tumbuh dan menjadi habitat berbagai biota laut.
Penanaman terumbu karang dilakukan dengan berbagai metode. Di antaranya metode bioreeftek menggunakan tempurung kelapa sebagai media tempel larva karang, eco fish house berupa rumah ikan buatan yang ramah lingkungan, dan metode laba-laba, yaitu transplantasi karang menggunakan rangka besi berbentuk jaring laba-laba.
“Kita bentuk menjadi sebuah taman laut yang disebut Karang Tresno. Itu khusus bioreeftek. Ada juga model meja donasi dari UINSA Surabaya, dan metode laba-laba, karena memang kita menggunakan banyak metode,” jelas Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati.
Cusi menambahkan, kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat ekologis, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan promosi potensi wisata bawah laut Trenggalek.
Saat ini, luas kawasan konservasi terumbu karang telah mencapai 3 hektare. Pemkab Trenggalek berkomitmen untuk terus memperluas kawasan ini dan menjadikannya sebagai pusat wisata selam (diving center) andalan di masa depan. (Rafelina Rosa)
Editor : M Fakhrurrozi