TULUNGAGUNG - Memasuki tahun ajaran baru 2025 aktivitas di Kantor Pegadaian Cabang Tulungagung tampak meningkat signifikan. Sejak pertengahan Juni hingga awal Juli, kantor pelayanan keuangan tersebut ramai didatangi warga yang menggadaikan barang berharganya guna memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak-anak mereka.
Kepala Pegadaian Cabang Tulungagung Zen Supriono menyampaikan bahwa lonjakan kunjungan masyarakat berdampak langsung pada peningkatan omzet harian perusahaan hingga 20 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
“Jika pada hari normal omzet yang terserap berkisar di angka Rp2,5 Miliar pada periode ini kami berhasil membukukan omzet hingga Rp3 Miliar,” ungkap Zen.
Sebagian besar warga yang datang lanjutnya membutuhkan dana tunai antara Rp2 Juta hingga Rp8 Juta. Barang yang paling banyak dijadikan agunan adalah perhiasan emas dan logam mulia, yang mencapai sekitar 90 persen dari total transaksi. Sementara sisanya berupa barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor.
Baca Juga : Tahun Ajaran Baru Penjualan Seragam Sekolah di Tulungagung Naik Hingga 20 Persen
Fenomena ini tak lepas dari meningkatnya kebutuhan biaya pendidikan yang harus dipenuhi menjelang awal tahun ajaran. Mulai dari biaya pendaftaran sekolah, pembelian perlengkapan belajar, hingga kebutuhan transportasi anak sekolah, menjadi faktor pendorong masyarakat memilih jalan menggadaikan aset sementara waktu.
“Untuk masa penebusan barang yang digadaikan, kami serahkan sepenuhnya pada kemampuan dan kesiapan masing-masing nasabah. Pegadaian memberikan fleksibilitas dalam sistem pelunasan” jelas Zen lebih lanjut.
Wilayah layanan Pegadaian Cabang Tulungagung sendiri mencakup hingga Kabupaten Trenggalek. Lonjakan ini pun diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga pertengahan Juli, seiring selesainya masa penerimaan peserta didik baru di berbagai jenjang pendidikan.
Baca Juga : Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Brantas, Tulungagung
Situasi ini menjadi potret bagaimana kebutuhan pendidikan mendorong mobilitas ekonomi masyarakat secara langsung. Meski diwarnai keterbatasan dana semangat orang tua untuk mendukung pendidikan anak tetap menjadi prioritas utama. (Agus Bondan)
Editor : JTV Kediri