KEDIRI - Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, menegaskan bahwa proses pembangunan gedung empat lantai di kompleks pesantren telah memenuhi standar dan melibatkan para ahli yang berkompeten. Penegasan ini disampaikan menanggapi video viral yang memperlihatkan ratusan santri terlibat dalam kerja bakti pengecoran gedung.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, tampak para santri dengan sukarela membantu proses pembangunan. Meski begitu, KH Abdul Mu'id Shohib atau yang akrab disapa Gus Muid, menekankan bahwa pembangunan tetap mengikuti prosedur keamanan dan profesionalitas.

"Mulai dari perencanaan desain, pelaksanaan, sampai pengawasan dilakukan para ahli di bidangnya," ujar Gus Muid.

Dia menjelaskan, meski pembangunan ditangani secara mandiri, Ponpes Lirboyo tetap melibatkan insinyur bersertifikat yang memiliki kredibilitas dan profesional di bidangnya. Sementara, keterlibatan santri dalam proses pembangunan bersifat sukarela dan merupakan bagian dari tradisi gotong royong yang telah melekat di pesantren.

Baca Juga :   Kuota tak dibatasi, Jasa Asah Pisau Qurban Lirboyo Diserbu Warga

"Gotong royong santri dalam pembangunan pesantren merupakan tradisi yang telah melekat dan bagian dari kemandirian pesantren. Mereka melakukannya sebagai ladang amal jariyah," jelasnya.

Gus Muid juga berharap masyarakat melihat fenomena ini dari sisi positif. Menurutnya, semangat gotong royong dan kemandirian pesantren patut diapresiasi.

Pembangunan gedung empat lantai ini dilakukan untuk menampung jumlah santri yang terus bertambah. Saat ini, santri Ponpes Lirboyo tercatat mencapai lebih dari 40 ribu orang.

Baca Juga :   Kementrian Agama Salurkan Bantuan Untuk Rumah Di Ponpes Lirboyo Kediri Yang Terbakar

Menanggapi tragedi yang menimpa Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Gus Muid menyampaikan belasungkawa dan empati kepada para korban serta keluarga besar pesantren tersebut.

"Kami turut berduka cita dan berempati kepada keluarga besar Ponpes Al Khoziny Sidoarjo," pungkasnya. (Beny Kurniawan)