KEDIRI - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri menebar 2.000 bibit lele di kolam Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lakuli, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jumat (15/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program akselerasi Kementerian Hukum dan HAM bidang Pemasyarakatan untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan sebelum kembali ke masyarakat.
Program perikanan di SAE Lakuli telah berjalan sejak 2021 dan terbukti sukses. Pada panen sebelumnya, hasilnya mencapai 1,5 kuintal, yang digunakan untuk konsumsi warga Lapas Kediri serta didistribusikan ke Tulungagung dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) terdekat.
Kepala Lapas IIA Kediri, Solichin, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk ketahanan pangan, tetapi juga sebagai sarana pembinaan bagi narapidana yang menjalani asimilasi. Saat ini, SAE Lakuli melibatkan tujuh warga binaan dari kasus pidana umum.
Selain budidaya lele, SAE Lakuli juga mengembangkan berbagai komoditas lain, seperti ikan nila, sayuran, jamur, peternakan kambing, dan produksi tempe. Hasilnya tidak hanya dijual, tetapi juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga binaan.
Baca Juga : Budidaya Ikan Lele Potensi Bisnis yang Menggiurkan
"Program ini sekaligus menjadi bekal keterampilan bagi warga binaan agar lebih mandiri setelah bebas," ujar Solichin.
Dengan adanya inisiatif ini, Lapas Kediri turut berkontribusi dalam upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi rehabilitasi narapidana. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri