JEMBER - Penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi tidak hanya berdampak pada distribusi barang. Namun, juga berdampak pada distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Akibat terganggunya suplai BBM ini, seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kekurangan stok. Dampaknya, antrian panjang terjadi di seluruh SPBU.
Bahkan, antrian pengendara sepeda motor di sejumlah SPBU mengular hingga lebih dari satu kilometer. Bahkan, sejumlah pemotor mengaku sudah antri hingga 2 jam hanya untuk membeli BBM.
"Antri mulai 2 hari. Ini sudah lebih dari satu jam. Tidak ada bensin eceran," kata Rudi Setiawan, warga.
Baca Juga : 79 Mobil Tangki Pertamina Dikerahkan Atasi Krisis BBM di Jember
Sementara itu, Sales Brand Manager Pertamina area Jember, Hendra Saputra mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah cepat menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dengan mengalihkan suplai dari terminal BBM Banyuwangi ke terminal di Surabaya dan Malang.
"Mohon maaf kepada masyarakat Jember telah terjadi delay pengiriman. Mulai Jumat lalu, kita sudah recovery pengiriman atau tebal stok. Hal ini akibat kemacetan di Ketapang dan Jalur Gumitir. Tapi kita Pertamina sudah mengalihkan suplay ke Surabaya dan Malang. Kita minta masyarakat Jember untuk bersabar, untuk minta waktunya. Semoga ini cepat selesai," ujarnya.
Hendra menegaskan, peristiwa di Jember ini bukan akibat kelangkaan BBM, melainkan murni karena kendala distribusi di jalur selatan.
Baca Juga : Krisis BBM di Jember, Warga Serbu SPBU di Lumajang
"Ini bukan kelangkaan BBM. Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak panik, Ini karena stok BBM aman, hanya ada kendala pada distribusi. Saat ini kita sudah melakukan recovery sejak Jumat. Mungkin seminggu ke depan kita banjiri wilayah Jember dengan BBM untuk menormalisasi antrian di SPBU," paparnya.
Hendra menambahkan kebutuhan BBM di Kabupaten Jember sekitra 1.250 kiloleter untuk semua produk. Di Kabupaten Jember terdapat 40 SPBU reguler dan satu SPBU nelayan. Total kebutuhan harian BBM diperkirakan mencapai 700 kiloliter. (*)
Editor : M Fakhrurrozi