Isu ketegangan antar 2 negara di asia tengah menjadi topik perbincangan di seluruh negara. Pasalnya, akibat dari saling menyerang yang mereka lakukan dapat menyebabkan perang dunia ketiga. Namun, dari pembahasan perang yang ada, ada hal menarik yang dapat kita bahas yaitu mengenai Diplomasi atau seni mengatur hubungan antar negara.Yuk simak pembahasannya!
Diplomasi adalah sebuah seni dalam hubungan internasional untuk membentuk hubungan yang baik antar negara baik dari budaya, ekonomi, dan sektor penting yang menjadi kerjasama antar negara tersebut. Adapun beberapa jenis diplomasi yang biasa digunakan dalam bekerjasama adalah:
- Hard Diplomacy
Diplomasi kasar adalah diplomasi yang menggunakan ancaman baik dari pemutusan kerjasama ekonomi bahkan sampai ancaman militer. Biasanya diplomasi kasar ini digunakan untuk kebutuhan jangka pendek namun akibat yang ditimbulkan adalah terjadinya ketegangan. Seperti yang sudah kita lihat penyerangan yang saling dilakukan oleh Ian dan Israel merupakan contoh dari diplomasi keras yang saat ini memicu ketegangan antar 2 negara tersebut.
- Soft Diplomacy
Diplomasi halus adalah diplomasi yang menggunakan cara paling ramah yaitu negosiasi, mediasi dan persuasi. Diplomasi halus ini digunakan dalam hubungan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Biasanya jika suatu negara akan melakukan kerjasama dengan kurun waktu jangka panjang baik dalam ekonomi, budaya, maupun sektor lain, diplomasi jenis ini dapat digunakan.
- Smart Diplomacy
Diplomasi cerdas adalah diplomasi dengan menggabungkan antara Hard Diplomacy dan Soft Diplomacy. Dalam diplomasi ini suatu negara tetap menggunakan negosiasi dan kedamaian dalam menjalin hubungan namun tetap mempertahankan kedaulatan pertahanan mereka. Sebagai contoh, Indonesia yang menggunakan Smart Maritime Diplomacy saat mengatas permasalahan Laut China Selatan, Indonesia tetap mengedepankan persuasi dalam penyelesaian masalah dan negosiasi, namun tetap menjaga kemampuan pertahanan.
Nah itu dia informasi terkait dengan beberapa jenis diplomasi yang sering digunakan dalam hubungan internasional.
Editor : M Fakhrurrozi