JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, menuturkan para pebulu tangkis muda Indonesia menunjukkan progres yang baik meski belum bisa meraih medali emas di Kejuaraan Dunia BWF 2025.
Hasil Kejuaraan Dunia BWF 2025 memang belum sesuai target. Sebelumnya, PBSI membidik satu medali emas dari 12 wakil yang berlaga di lima sektor. Namun, Indonesia hanya membawa pulang satu medali.
Putri Kusuma Wardani merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang meraih medali perunggu usai mencapai babak semifinal. Sementara, mayoritas pemain harus terhenti pada babak 16 besar.
Kendati demikian, Eng Hian menyebutkan bahwa permainan para pemain muda berkembang. Kejuaraan Dunia BWF merupakan turnamen level tinggi sehingga partisipasi mereka bakal memberi pengalaman.
Baca Juga : Indonesia Turunkan Pemain Terbaik saat Hadapi Inggris pada Partai Perdana Piala Sudirman 2025
"Saya melihat kualitas Alwi dan Jafar/Felisha meningkat cukup signifikan, mereka memperlihatkan perlawanan yang sangat baik menghadapi pemain top dunia," tutur Eng Hian, dikutip dari PBSI.
"Bahkan mereka sebenarnya punya kans untuk memenangkan pertandingan, tetapi mereka memang masih membutuhkan pengalaman bertanding yang lebih banyak, di samping tentunya teknik dan fisik dari hasil evaluasi pertandingan," imbuhnya.
Alwi Farhan dan Jafar/Felisha merupakan debutan di Kejuaraan Dunia BWF. Namun, mereka mampu mencapai babak 16 besar. Meski tersingkir pada babak awal, mereka dikalahkan oleh pemain top dunia.
Baca Juga : Belum Siap Main Lagi, Anthony Sinisuka Ginting Mundur dari All England 2025
Langkah Alwi dihentikan Kunlavut Vitidsarn melalui duel tiga gim dengan skor 18-21, 21-18, 20-22. Tunggal putra Thailand tersebut mengakhiri turnamen dengan meraih medali perak sebagai runner up.
Sementara, Jafar/Felisha kalah dari ganda campuran Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Jafar/Felisha kalah tiga gim 21-18, 14-21, 17-21. Chen/Toh sendiri mampu keluar sebagai juara di Kejuaraan Dunia BWF.
Editor : Khasan Rochmad