MOJOKERTO - Jemaah Calon Haji (JCH) berusia lanjut usia dari embarkasi Surabaya cukup banyak. Salah satunya Jaenah, nenek asal Dusun Sudimoro, Desa Karangasem, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Saat ini, Jaenah tepat berusia 100 tahun dan menjadi salah satu calon jemaah haji tertua asal Kabupaten Mojokerto. Jaenah akan menunaikan rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 ini.
Jaenah akan berangkat ke tanah suci bersama anak ketiganya, Asmaul Khusnah (50), sebagai pendamping. Jaenah sempat tertunda berangkat selama dua tahun akibat patah tulang karena terjatuh saat hendak salat berjamaah di masjid. Kini meski harus menggunakan kursi roda, semangatnya untuk berhaji tidak surut.
Jaenah dan putrinya tergabung dalam kloter 12 Embarkasi Surabaya dan dijadwalkan berangkat ke Mekkah pada, Senin (5/5/2025) pekan depan. Jaenah akan berangkat ke tanah suci bersama Calon Jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Mojokerto dari halaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.
Menantu Jaenah, Muhammad Bisri mengungkapkan bahwa mertuanya mendaftar haji pada 2016 bersama suami dan adiknya. Namun, sang suami wafat pada 2021.
"Awalnya bapak, ibu, dan adik mendaftar. Bapak mertua saya meninggal tahun 2021, seharusnya berangkat tahun 2023," ungkapnya, Kamis (1/5/2025).
Namun sang mertua baru mendapatkan panggilan ke tanah suci di tahun 2025 ini. Ia berharap mertua dan adiknya bisa menjalankan ibadah haji dengan lancara hingga kembali ke tanah air. Lantaran usia sang mertua yang mencapai 100 tahun.
"Alhamdulillah ibu tetap diberi umur panjang dan sehat. Mudah-mudahan ibadah hajinya lancar dan mabrur," katanya.
Jaenah sendiri mengaku merasa bahagia akhirnya bisa berangkat ke tanah suci.
"Senang, kaleh yugo (berangkat sama anak)," ujarnya singkat.
Sementara itu, Asmaul mengatakan, nika persiapan fisik, mental, serta perlengkapan ibadah sang ibu telah dipersiapkan sejak jauh hari. "Kesehatan dan mental ibu sudah disiapkan. Peralatan seperti popok juga sudah dikemas. Saya juga sudah dilatih cara mendorong kursi roda," pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi