Buku The Art of War merupakan bacaan yang cocok bagi pencinta sejarah, politik, dan khususnya strategi perang. Pada bagian awal, buku ini menjelaskan tentang bagaimana rumitnya proses pembuatan naskah.
Bukan dari teknik penulisannya, melainkan dari intrik politik di balik pembuatan dan pemanfaatan naskah The Art of War ini oleh para jendral China pada masa itu.
Sun Tzu sendiri sebenarnya pada masa itu juga diperdebatkan keberadaannya (apakah seseorang yang bernama Sun Tzu ini benar-benar ada atau tidak), karena memang minimnya informasi tentang penulis.
Namun, pada akhirnya, naskah The Art of War ini berhasil diterjemahkan oleh seorang ahli bahasa asal Inggris bernama Lionel Giles. Berkat beliau, naskah The Art of War ini bisa kita baca di zaman modern ini.
Baca Juga : The Art of War Karya Sun Tzu: Buku Strategi Perang yang Menginspirasi Para Pemimpin Terkenal Dunia
The Art of War terdiri dari 13 bab. Masing-masing bab membahas tentang hal-hal fundamental yang diperlukan untuk keperluan peperangan.
Bab 1 membahas tentang rencana penyerangan. Seorang jendral setidaknya memahami lima aspek ini untuk mempersiapkan pasukannya yaitu hukum moral, surga, bumi, panglima, dan metode disiplin.
Seorang jendral haruslah memahami kelima aspek tersebut, masing-masing aspek memiliki tujuan yang sama yaitu agar kemenangan dapat dipastikan dengan mudah.
Jika seorang jendral tidak memahami kelima aspek tersebut, maka bisa dipastikan pasukannya akan mengalami kekalahan dalam sebuah peperangan.
Bab 2 membahas tentang perang itu sendiri, lebih tepatnya dalam aspek pengelolaan sumber daya yang digunakan untuk berperang. Perang merupakan kegiatan yang menguras keuangan negara.
Oleh karena itu, seorang jendral haruslah pandai mengelola sumber daya yang diberikan oleh negara kepada dirinya dan pasukannya agar dapat meraih kemenangan dalam peperangan.
Baca Juga : Perlu Buku Bacaan Ringan? Warrior of The Light A Manual Karya Paulo Coelho Bisa Jadi Pilihan
Mengambil sumber daya musuh untuk dijadikan sumber daya sendiri adalah salah satu poin yang diajarkan oleh Sun Tzu dalam tulisannya.
“Bawalah perlengkapan perang dari rumah, tetapi makanlah (perbekalan) musuh. Dengan demikian, tentara akan memiliki tambahan makanan yang cukup untuk kebutuhannya” - Sun Tzu
Bab 3 menjelaskan tentang bagaimana dahsyatnya penerapan strategi dalam perang. Menurut Sun Tzu, keunggulan tertinggi adalah bagaimana kita dapat menaklukkan musuh tanpa harus menyerang mereka secara fisik.
Baca Juga : Menggali Rahasia Para Filsuf dalam Memperoleh Ketenangan Batin melalui Buku The Art of Stoicism
Hal yang dimaksud di sini adalah mematahkan serangan lawan, menggagalkannya, dan memecah mereka sehingga tanpa pasukan pun kita sudah bisa mengalahkan musuh.
Intinya, buku ini membawakan sejumlah poin mengenai apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan untuk menjalani peperangan.
Semuanya dibahas dengan lengkap, meskipun terdapat beberapa istilah yang mungkin tidak dipahami oleh semua orang.
Baca Juga : Mengenal Siasat Cerdas untuk Memengaruhi Orang Lain: Bedah Buku Karya Mochtar Prakoso & Harfi Muthia Rahmi
Buku ini merupakan bahan inspirasi dari pemimpin besar dunia seperti Mao Zedong, Napoleon, Jendral Douglas Mac-Arthur, bahkan anggota tinggi dari komando Nazi Jerman.
Editor : Khasan Rochmad