SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali dipercaya memimpin Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk periode 2025–2030. Ia ditetapkan melalui musyawarah mufakat dalam Sidang Pleno IV Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI 2025 di Convention Hall Grand City Surabaya, Jumat (9/5/2025).
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw. Dalam sambutannya, Tomsi mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Eri Cahyadi yang dinilai berhasil membawa APEKSI berkontribusi bagi masyarakat.
“Terima kasih kepada Pak Eri dan pengurus lainnya, atas jerih payahnya untuk kebersamaan dan memajukan APEKSI serta berkontribusi kepada masyarakat kita,” kata Tomsi.
Tomsi menegaskan, Kemendagri akan terus mendukung APEKSI untuk menghadirkan perubahan positif di seluruh kota di Indonesia. Ia berharap ke depan tidak ada lagi kota yang tertinggal, dan seluruhnya mampu bersaing dalam kemajuan.
Baca Juga : Wali Kota Eri Cahyadi Kawal Kasus Dugaan Penahanan Ijazah 31 Karyawan
Ia juga mendorong agar kota-kota saling berbagi dan meniru inovasi yang berhasil diterapkan daerah lain. “Menjiplak itu kan lebih gampang, walaupun menjiplak itu tidak mudah, tapi akan lebih cepat (menerapkan inovasinya),” ucapnya.
Tomsi mencontohkan program pemberian telur rebus kepada ibu hamil dan anak kurang gizi oleh Karang Taruna di Kota Gorontalo. Menurutnya, program sederhana ini mampu menekan angka stunting secara signifikan.
Baca Juga : Raih Gelar Doktor, Eri Cahyadi Janji Terapkan Ilmu untuk Surabaya
Sementara itu, Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang kembali diberikan. Ia menyebut amanah sebagai Ketua APEKSI adalah tanggung jawab berat yang harus dijalankan bersama seluruh wali kota anggota.
“Wali kota ini duduk sama tinggi, duduk sama rendah, sehingga ketika ada permasalahan tidak hanya dibebankan kepada pengurus, tapi semua menjadi satu bagian, dan itu sudah disepakati bersama. Sehingga nanti ketika ada rekomendasi-rekomendasi dari Komwil maka kita akan rapatkan dan menjadi satu bagian,” ujar Eri.
Eri juga menegaskan pentingnya sinergi antara program kota dengan visi-misi Presiden RI Prabowo Subianto. Ia mencontohkan program nasional Indonesia bebas sampah 2029, yang perlu didukung daerah melalui tempat pemilahan sampah mandiri.
Baca Juga : Eri Cahyadi Cuti Kampanye, PJs Wali Kota Surabaya Pastikan Proyek Infrastruktur Tetap Berjalan
“Maka yang kita lakukan hari ini adalah menentukan bagaimana kita bisa mengurangi sampah, salah satunya adalah memilah sampah dari rumah. Menteri Lingkungan Hidup (LH) kemarin juga menyampaikan untuk kota penghasil sampah 1000 ton per hari akan diberi alat menggunakan biaya dari pusat,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya sistem satu data nasional untuk mengatasi persoalan seperti kemiskinan dan stunting. Ia menyoroti perbedaan data daerah dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan berharap koordinasi antara Kemendagri, BPS, dan pemerintah kota menghasilkan data yang akurat dan bisa diintervensi secara langsung.
Baca Juga : Resmikan TPA Gemass, Komitmen Surabaya Wujudkan Generasi Emas di Masa Depan
“Kalau kita tidak punya data by name, by address bagaimana kita bisa memberikan intervensi. Itu yang kita lakukan hari ini,” pungkas Eri. (*)
Editor : A. Ramadhan