
Dengan sikap tegas tanpa kompromi, bupati situbondo, yusuf rio wahyu prayogo, merotasi 267 pejabat eselon tiga dan empat, untuk memperkuat program daerah hingga nasional. Seluruh pejabat diberi peringatan keras, karena kinerja mereka akan dievaluasi dalam tiga bulan ke depan.
Upaya pembenahan birokrasi terus dilakukan pemerintah kabupaten situbondo. Sebanyak 267 pejabat eselon iii dan iv resmi dilantik dan dirotasi oleh bupati situbondo, yusuf rio wahyu prayogo, pada jumat pagi di pendopo rakyat situbondo. Pelantikan ini menjadi rotasi perdana pada masa kepemimpinan mas rio – mbak ulfi.
Pelantikan dimulai dengan pembacaan sumpah dan janji jabatan, sebelum para pejabat menduduki posisi baru sebagai administrator (eselon iii), pengawas (eselon iv), serta pejabat dengan tugas tambahan sebagai kepala upt puskesmas. Perubahan struktur ini dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja, kebutuhan organisasi perangkat daerah, dan pemetaan kompetensi pegawai.
Dalam sambutannya, bupati rio menegaskan bahwa rotasi besar ini menjadi bagian dari strategi mempercepat efektivitas program daerah dan nasional. Menurutnya, banyak program strategis, baik yang digagas pemkab situbondo maupun yang bersinergi dengan pemerintah pusat, yang hanya dapat berjalan bila didukung birokrasi yang kuat, bebas kepentingan, dan bekerja sesuai target.
Mas Rio juga kembali menyoroti adanya politik birokrasi yang selama ini dinilai berpotensi menghambat pelaksanaan program. Karena itu, melalui penyegaran ini, ia ingin memastikan birokrasi situbondo kembali fokus pada orientasi kinerja dan pelayanan publik.
Tidak hanya itu, bupati memberikan penegasan keras kepada seluruh pejabat yang dilantik. Menurutnya, pejabat eselon iii dan iv merupakan “tulang punggung kebijakan”, sehingga harus menunjukkan loyalitas dan profesionalitas penuh dalam menjalankan tugas di posisi baru.
Bupati juga menegaskan bahwa sebagai kepala daerah, dirinya memiliki kewenangan mutlak untuk melakukan evaluasi. Ia menyampaikan bahwa seluruh pejabat yang baru dilantik akan dievaluasi dalam jangka waktu tiga bulan ke depan. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat kesesuaian kinerja, sikap, serta kemampuan menjalankan target pembangunan.
Mas Rio menambahkan bahwa evaluasi tersebut juga terkait dengan adanya pejabat yang akan memasuki masa pensiun, sehingga beberapa posisi diperkirakan akan mengalami kekosongan dan membutuhkan pengisian berikutnya. Karena itu, birokrasi harus tetap bergerak dinamis dan siap mengisi posisi strategis kapan pun dibutuhkan.
Pelantikan dan rotasi ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat pelayanan publik, mempercepat realisasi program pembangunan, serta menciptakan birokrasi yang lebih responsif dan berkinerja optimal.
Dengan struktur yang telah diperbarui, bupati berharap seluruh pejabat mampu bekerja cepat, tepat, dan menjaga integritas sebagai aparatur negara yang melayani masyarakat.
Editor : JTV Jember




















