LAMONGAN - Angin puting beliung disertai hujan deras menerjang Kabupaten Lamongan selama dua hari berturut-turut, 7 dan 8 Oktober 2025, menyebabkan kerusakan parah 5 kecamatan, yakni Ngimbang, Sukodadi, Pucuk, Tikung, dan Mantup. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang menutup jalan utama, dan satu warga mengalami luka ringan.
Fenomena cuaca ekstrem ini pertama kali terjadi pada Selasa sore, 7 Oktober 2025, melanda wilayah Kecamatan Ngimbang. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Lamongan, dampak awal mencakup 25 unit rumah rusak ringan, 3 pohon tumbang, dan 1 fasilitas umum terdampak, yakni Puskesmas Kecamatan Ngimbang yang mengalami kerusakan pada bagian atap dan pelataran.
Pada Rabu sore, 8 Oktober, intensitas angin meningkat dan disertai hujan es yang mengejutkan warga. Butiran es sebesar kerikil dilaporkan menimpa rumah-rumah warga dan kendaraan yang melintas di jalur Pantura Lamongan.
Di Kecamatan Tikung, angin kencang merobohkan dua pohon mahoni besar yang menutup jalan raya Tikung–Mantup, memicu kemacetan panjang. Pendopo Kantor Kecamatan Tikung mengalami kerusakan berat pada bagian atap dan genteng, sementara Mushola Al Fitroh di Desa Sekargeneng rusak parah. Seorang warga dilaporkan terluka akibat tertimpa material bangunan dan telah dirawat di Puskesmas Tikung.
Kecamatan Sukodadi mencatat delapan titik pohon tumbang di sepanjang Jalan Raya Desa Kebonsari hingga Desa Baturono dan Banjarejo. Pohon-pohon tersebut sempat menutup akses jalan, menyebabkan kemacetan dari arah timur. Di Kecamatan Pucuk, puluhan pohon tumbang di sekitar Bundaran Paji menghambat arus lalu lintas di jalan nasional.
Sementara itu, di Kecamatan Mantup, angin merusak kandang ayam dan bebek serta beberapa rumah warga di Desa Mojosari dan Sukosari. Kerusakan meliputi bagian atap, teras, dan tenda hajatan.
Petugas BPBD bersama aparat desa dan masyarakat melakukan evakuasi dan pembersihan material pohon tumbang. Arus lalu lintas mulai kembali lancar pada Rabu malam, meski proses pemulihan masih berlangsung.
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, menyatakan bahwa jajaran Polsek bergerak cepat membantu warga dan mengatur lalu lintas di titik-titik terdampak. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan mengaktifkan sistem peringatan dini di tingkat desa dan kecamatan. (*)
Editor : A. Ramadhan
 
 


















