SAMPANG - Di sudut Desa Kembang Jeruk, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, berdiri kokoh Pondok Pesantren Asy-Syarofiyah Bariza, sebuah mercusuar ilmu yang tidak hanya mendidik para santri, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dan menjaga tradisi keilmuan Islam.
Dari pesantren inilah setiap tahun lahir generasi penghafal Al-Qur’an yang menjadi penjaga Kalam Ilahi. Hari ini pun menjadi momentum istimewa untuk merayakan pencapaian tersebut.
Suasana penuh kegembiraan dan haru menyelimuti halaman Pondok Pesantren Asy-Syarofiyah Bariza di Desa Kembang Jeruk, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang saat 29 santri yang terdiri dari 16 putra dan 13 putri merayakan keberhasilan mereka dalam Wisuda Akbar Tahfidzul Qur’an.
Acara ini menjadi bukti nyata ketekunan, kesabaran, dan keberkahan yang Allah limpahkan kepada para peserta didik. Acara ini kian istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh terkemuka, seperti Ustadz Abdul Somad, KH. Ahmad Fauzi Tidjani, Haji Her, Wakil Bupati Sampang KH. Achmad Mahfudz, serta Ketua Paguyuban Klebun Pantura Moh. Wijdan. Kehadiran para pemimpin ini tentunya membawa kemuliaan tersendiri dan menjadi motivasi bagi para santri.
Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syarofiyah Bariza, KH. Mukhtar Hasun, Pondok Pesantren Asy-Syarofiyah Bariza bukan sekadar lembaga pendidikan agama, melainkan institusi yang memadukan pendidikan formal dan non-formal, berlandaskan nilai keislaman serta tradisi pesantren yang kuat.
Dengan visi mencetak generasi Qur’ani yang berakhlakul karimah, berilmu, dan berdaya saing, pesantren ini terus mengembangkan berbagai program unggulan.
“Pada jalur formal, Asy-Syarofiyah Bariza memiliki SMP Al-Hasany, Fokus pada pembentukan karakter sekaligus kemampuan akademis, SMK Al-Hasany, menawarkan keahlian desain komunikasi visual dengan inovasi yang memadukan teknologi dan kreativitas Islami. Sementara itu, pada pendidikan non-formal, tradisi pesantren tetap terjaga melalui RA Nurul Jadid, pendidikan anak usia dini berbasis Islam, MD Nurul Jadid, Madrasah Diniyah untuk pendalaman ilmu agama, MTs D Nurul Jadid, Pendidikan setingkat menengah berorientasi diniyah,” kata KH. Mukhtar Hasun, Jumat (19/7/2025) malam.
Ia menyebutkan bawah ada satu program yang menjadi primadona dari semua program ini tak lain adalah Tahfidzul Qur’an, sebuah inisiatif yang setiap tahun melahirkan para hafiz hingga mencapai 30 juz Al-Qur’an secara utuh.
“Metode intensif yang diterapkan menjadikan program ini sebagai wujud nyata komitmen pesantren dalam menyiapkan generasi penegak nilai Islam sekaligus penjaga Kalam Ilahi yang akan membawa berkah bagi bangsa dan agama,” ujarnya.
Lebih lanjut, KH. Mukhtar Hasun menyampaikan bahwa momen wisuda bukanlah akhir perjalanan melainkan titik awal bagi para penghafal Al-Qur’an untuk terus bersinar seperti mutiara bangsa, membawa cahaya Al-Qur’an ke segala arah. Kesuksesan pesantren ini menjadi bukti nyata komitmen dalam membangun generasi penerus bangsa yang tidak hanya kaya intelektual tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam. (Ali Muhdor)
Editor : JTV Madura



















