MOJOKERTO - Malam Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025, di Lapangan Desa Trowulan, Kabupaten Mojokerto, berlangsung meriah, Kamis (2/10/2025) malam.
Malam Puncak dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Dalam sambutannya, Menko PMK Pratikno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mencegah bencana dengan langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
"Upaya pengurangan risiko bencana tidak hanya menjadi tugas pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama masyarakat," ujarnya.
Baca Juga : BPBD Kota Mojokerto Resmi Dibentuk, Wujudkan Kota Tangguh Bencana
Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan bencana dari hal-hal kecil.
"Mari kita sama-sama cegah bencana, mulai dari hal yang sederhana. Jangan buang sampah sembarangan, jaga kebersihan sungai, jangan merambah hingga mempersempit aliran sungai. Hal-hal kecil seperti ini sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko bencana," ungkapnya.
Pratikno menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Sejak Kamis pagi hingga siang, ia bersama jajaran pemerintah mengawal proses pencarian dan penyelamatan korban.
Baca Juga : BPBD Jatim Tunjuk Kota Mojokerto Tuan Rumah Peringatan Bulan PRB 2025
"Ada yang berhasil diselamatkan, tapi ada juga yang belum. Mohon doanya agar semua bisa kita selamatkan dengan korban sesedikit mungkin. Dan mari kita jaga bersama agar bencana semacam ini tidak terulang kembali. Setiap tahun Indonesia menghadapi lebih dari 3.500 kasus bencana. Bencana seperti gempa bumi memang tidak bisa diprediksi," katanya.
Namun, lanjutnya, bencana hidrometeorologi seperti banjir bisa diantisipasi. Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta pemerintah daerah yang selalu sigap dalam tanggap darurat. Pratikno juga mendorong peran rumah ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan untuk ikut serta dalam edukasi dan penanggulangan bencana.
"Rumah ibadah, pesantren, madrasah, mushola, masjid bisa dijadikan pusat sosialisasi dan tempat pengungsian sementara ketika bencana terjadi. Peran para kyai, nyai, dan tokoh agama sangat penting membangun masyarakat tangguh," tambahnya.
Baca Juga : Jelang Peringatan Bulan PRB, BPBD Jatim Gelar Rakor di Sidoarjo
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memilih Jawa Timur sebagai tuan rumah PRB 2025. Ia menyebut Jawa Timur memiliki risiko bencana yang tinggi.
"Namun indeks risikonya berhasil diturunkan signifikan dari angka 137,88 pada 2019 menjadi 95,75 pada 2024. Hal ini berkat kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat yang semakin tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur atas komitmen dan dedikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Ia juga menyerahkan pataka PRB kepada Pemprov Banten yang akan menjadi tuan rumah Peringatan Bulan PRB tahun 2026.
Malam puncak PRB 2025 semakin khidmat dengan lantunan syair dan dakwah dari Opic, Gus Kautsar, Gus Hafidz, dan grup hadrah Syubbanul Muslimin. Acara tersebut turut dihadiri jajaran pejabat daerah, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Umum BNPB Rustian, Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, Andhika Nurrahmad Sudigda, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi serta Forum Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda) Kabupaten Mojokerto. (*)
Editor : M Fakhrurrozi