MAGETAN - Desa Candirejo di Kabupaten Magetan sejak lama dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan kulit, khususnya sandal dan sepatu. Hingga kini, para pengrajin di wilayah tersebut tetap mempertahankan penggunaan samak nabati—metode penyamakan kulit menggunakan bahan alami dari tumbuhan yang menjadi ciri khas produk kulit Magetan.
Di desa ini terdapat sekitar 30 pengrajin yang secara turun-temurun menggeluti produksi sandal dan sepatu kulit. Proses pengerjaan mulai dari pemotongan kulit, perakitan, hingga jahit manual masih dilakukan secara tradisional. Teknik ini dipercaya mampu menjaga kekuatan, ketahanan, serta kualitas produk yang dihasilkan.
Produk sandal dan sepatu kulit dari Candirejo dipasarkan di sejumlah toko di sepanjang Jalan Sawo Magetan dan pusat oleh-oleh Sarangan. Seiring perkembangan teknologi, sebagian pengrajin juga mulai memanfaatkan platform digital untuk pemasaran online agar dapat menjangkau konsumen di luar daerah.
Dari segi harga, produk sandal dan sepatu kulit samak nabati dibanderol antara 50 ribu hingga 150 ribu rupiah, tergantung model dan ukuran. Harga tersebut dinilai cukup terjangkau mengingat bahan kulit yang digunakan dikenal lebih tahan lama, aman untuk kulit, dan memiliki warna natural yang semakin menarik seiring waktu.
Menurut salah satu pengrajin, Agus Juanto, penggunaan samak nabati memberikan keunggulan tersendiri karena proses penyamakannya lebih ramah lingkungan dibandingkan samak kimia. Nilai ini menjadi daya tarik bagi konsumen yang mengutamakan produk alami dan berkualitas.
Pengembangan kerajinan kulit berbahan samak nabati di Desa Candirejo diharapkan terus menjadi sumber penghasilan masyarakat sekaligus mempertahankan identitas Magetan sebagai daerah sentra kerajinan kulit.
Editor : JTV Madiun



















