BANGKALAN - Melimpahnya limbah kulit kerang yang berserakan di wilayah perairan Bangkalan menginspirasi Mohammad Alaydrus, warga Desa Mertajazah untuk berinovasi. Melalui kerja sama dengan salah satu universitas, warga tersebut berhasil mengolah kulit kerang menjadi pupuk organik cair (POC) yang bermanfaat bagi pertanian.
Kulit kerang yang selama ini dianggap tidak berguna ternyata dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi dan ramah lingkungan. Mohammad Alyadrus menjelaskan, pengolahan kulit kerang menjadi pupuk organik cair membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari.
Proses pengolahannya dimulai dengan mencuci kulit kerang hingga bersih, kemudian menjemurnya di bawah sinar matahari sampai kering. Setelah itu, kulit kerang dioven pada suhu di atas 70°C untuk melunakkan tekstur serta mengubah kandungan zat di dalamnya.
Tahap selanjutnya, kulit kerang digiling hingga menjadi bubuk (powder). Warna bubuk ini bervariasi tergantung jenis kerang yang digunakan. Bubuk kerang tersebut lalu dimasukkan ke dalam wadah dan dicampur dengan bahan starter, air bekas cucian beras, serta air tawar.
Baca Juga : Zero Waste Lifestyle, Konsep Hidup Modern Yang Perlu Diterapkan di Era Ini
Campuran ini dikocok hingga merata, kemudian disimpan di tempat yang terlindung dari sinar matahari selama kurang lebih 14 hari. Setelah dua minggu, pupuk organik cair (POC) siap digunakan. Produk ini kemudian dikemas dalam botol berukuran lebih kecil agar mudah dipasarkan.
Mohammad Alaydrus, mengungkapkan bahwa pupuk buatannya telah diuji oleh warga sekitar.
"Tanaman seperti cabai dan pepaya tumbuh lebih cepat, buahnya lebih banyak, dan rasanya lebih enak. Yang paling penting, tanaman lebih sehat karena bebas dari pupuk kimia," ujarnya.
Baca Juga : Autumn Flower: UMKM Surabaya dengan Kreasi Boneka Amigurumi Unik dan Ramah Lingkungan
Ismail, salah satu pekebun setempat, juga mengaku puas dengan hasilnya. Menurutnya, cabai yang diberi pupuk cair tersebut berbuah lebih lebat dan lebih cepat panen.
Pupuk organik cair hasil inovasi Mohammad Alaydrus ini pun telah terbukti aman berdasarkan uji laboratorium. Dengan kemasan 1 liter, produk ini dijual seharga Rp17.000,00. Dalam penggunaannya, POC dapat diencerkan dengan air bersih dengan perbandingan 1:2, sehingga para petani dapat lebih hemat dalam pemakaiannya. (Moch Sahid / Ni Luh Ayu)
Editor : M Fakhrurrozi



















