KUDUS - Pencak silat Jawa Timur gagal memenuhi target meraih tiga emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri Kudus 2025. Kontingen Jatim dipastikan hanya memboyong satu emas, satu perak, dan satu perunggu, menempatkan mereka di urutan keenam klasemen cabang olahraga pencak silat. Tuan rumah Jawa Tengah menjadi juara umum dengan koleksi enam emas dan satu perunggu.

Satu-satunya medali emas bagi Jawa Timur disumbangkan Mujadidi Faizha Adhim yang turun di kelas A (45–50 kilogram). Bertanding di Djarum Arena Selasa sore, Mujadidi mengaku lega akhirnya bisa mempersembahkan emas.

“Saya bersyukur bisa memberi yang terbaik untuk Jawa Timur, meski pertandingan sangat ketat sejak awal,” ujarnya usai laga.

Sementara itu, Alvin Rizqullah Fadillah yang berlaga di kelas G (75–80 kilogram) harus puas dengan medali perak usai kalah dari pesilat DKI Jakarta, Mukhlisin. Tambahan satu perunggu diraih Muhammad Ramadhani Wiyarta dari kelas C (55–60 kilogram).

Baca Juga :   Dua Pesilat Cedera, Jatim Tetap Optimis Raih Emas di PON Beladiri 2025

Sekretaris Umum Pengprov IPSI Jatim, Sayid Ridho, menyebut pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyusul hasil ini.

“Kami cukup kecewa karena target tiga emas tidak terpenuhi. Salah satu kendala besar adalah aturan baru yang terlambat disosialisasikan, sehingga atlet tidak punya cukup waktu beradaptasi,”ungkapnya.

Ridho juga menyoroti minimnya kekuatan di sektor putri.

Baca Juga :   Tiga Pesilat Jatim Lolos Semifinal, Pencak Silat Selangkah Lagi Raih Emas di PON Beladiri 2025

“Terus terang kami krisis pesilat putri. Ini jadi perhatian serius kami menjelang ajang berikutnya,’’ tambahnya.

Dengan hasil ini, pencak silat Jatim berada di urutan keenam dengan total satu emas, satu perak, dan satu perunggu dari sembilan atlet yang diturunkan. Jawa Tengah kokoh di puncak klasemen dengan enam emas dan satu perunggu. (Fadillah Putri)