JEMBER - Inilah lahan seluas dua setengah hektare milik Misbahul Ulum, warga Dusun Patemon, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Di lahan ini, Misbah menanam ratusan batang okra yang siap dipanen setiap hari. Bentuknya mirip cabai hijau namun lebih panjang.
Okra termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan serta tahan terhadap perubahan cuaca. Dalam waktu sekitar 50 hari, tanaman ini sudah bisa dipanen dan menghasilkan tiga hingga empat kuintal per hari.
Hasil panen okra tidak dijual di pasar tradisional, melainkan dikirim melalui perusahaan eksportir untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri seperti Jepang, Taiwan, dan Hong Kong.
Harga jualnya bervariasi, mulai dari Rp3.000 hingga Rp6.500 per kilogram, tergantung ukuran dan kualitasnya.
Misbahul Ulum mengaku, kunci keberhasilannya ada pada ketelatenan dalam pemeliharaan serta kualitas tanah dan air di Jember yang sangat cocok untuk tanaman okra.
Okra sendiri dikenal mengandung serat tinggi dan zat antioksidan yang baik untuk menurunkan kadar gula darah serta mencegah asam urat.
Potensi inilah yang membuat para petani yakin bahwa okra bisa menjadi komoditas unggulan baru dari tanah Jember.
Editor : JTV Jember