PROBOLINGGO - Siapa yang tak kenal dengan kue bikang basah? Kue tradisional ini ternyata masih menjadi menu takjil favorit di bulan Ramadan. Selain rasanya yang legit, kue yang satu ini dipastikan bisa menggoyang lidah para pemburu kuliner.
Salah satu sentra pembuatan kue bikang basah yang selalu ramai pembeli ada di Desa Kalikajar Wetan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Di sini, usaha kue bikang basah milik Ibu Mustika selalu laris manis bahkan menjadi menu takjil favorit untuk berbuka puasa.
"Alhamdulillah, penjualan di bulan puasa ini cukup ramai. Bisa sampai 50 porsi lebih. Biasanya yang beli untuk makan bersama keluarga saat berbuka atau disuguhkan untuk orang tadarus di masjid," ujar Ibu Mustika.
Wanita yang akrab disapa Bu Mus ini mengatakan, pembeli biasanya akan melonjak saat lebaran nanti. Mereka membeli kue bikang basah untuk suguhan tamu atau sebagai oleh-oleh saat mengunjungi saudara.
Kue bikang basah ini terbuat dari adonan tepung terigu dan tepung kanji. Perasan santan serta pewarna alami dari daun pandan membuat aromanya lebih kuat. Tambahan toping nangka yang dipotong kecil-kecil membuat aroma daun pandan dan nangka semakin terasa.
Pembuatan kue ini tergolong mudah. Pertama, santan dimasak bersama daun pandan hingga warna dan aroma pandan benar-benar merata. Selanjutnya dicampur pada tepung dan diaduk hingga menjadi adonan. Langkah berikutnya dimasak dengan menggunakan cetakan khusus berbentuk bulat. Setelah matang diangkat. Agar lebih menarik setiap kue bikang harus dibelah agar terlihat mekar.
Bu Mus mengaku, pembeli kue bikang basah buatannya datang dari berbagai daerah. Bahkan ada yang jauh datang dari Jember.
"Rasanya legit, selain itu ramah di kantong. Saya sudah lama langganan disini," kata Sundari, pelanggan kue bikang basah Bu Mus.
Penasaran? Anda bisa langsung mencoba kue yang satu ini dengan datang saja langsung ke warung kue bikang basah Bu Mus di Desa Kalikajar Wetan, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.*
Editor : A. Ramadhan