SUMENEP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus menggelar pasar murah guna menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Kali ini, pasar murah digelar di Pendopo Kabupaten Sumenep, Sabtu (23/8/2025).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pasar murah ini bertujuan untuk mendekatkan akses bahan pokok harga terjangkau ke masyarakat.
"Selain itu, pasar murah ini untuk mengendalikan inflasi. Inflasi di Kabupaten Sumenep ini sempat mengalami fluktuatif. Maka stabilitas distribusi menjadi penting," tambahnya.
Jika stok aman, lanjut Khofifah, distribusi bahan pokok lancar dan daya beli masyarakat terjaga maka inflasi akan terkontrol.
Baca Juga : Dindik Jatim Tegaskan Tak Ada Pungli di SMA, SMK, dan SLB Negeri
"Pastikan turun ke pasar karena memang sebagian besar beras SPHP belum terdistribusi maksimal. Bahkan saat rapat koordinasi dengan Menko Pangan, Pemprov Jatim meminta Bulog mendistribusikan beras medium SPHP lebih besar lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah menegaskan di tanggal 1 September mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) akan turun untuk mengecek belanja masyarakat dalam seminggu terakhir. Mulai makanan apa yang dikonsumsi, lauknya dan juga belanja lainnya.
“Itu berpengaruh pada indikator kemiskinan. Jadi ketepatan waktu sangat penting," imbuhnya.
Baca Juga : Jaga Ketahanan Pangan, Gubernur Khofifah Minta Kepala Daerah Pantau Distribusi Beras
Untuk itu, Khofifah kembali menegaskan, Pasar Murah dan penjangkauan terhadap logistik menjadi sangat penting sebelum dilakukannya survei. Karenanya Khofifah meminta pemda juga proaktif untuk mengecek ketersediaan bahan pokok tak hanya pasar moderen tapi hingga pasar tradisional.
"Pasar Murah juga adalah cara kami mendekatkan daya jangkau masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan pokoknya. Bisa dilihat dari harga jual bahan pokok yang jauh di bawah harga pasar," ujar Khofifah.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Instruksikan Kabupaten/Kota Lakukan Relaksasi Kenaikan PBB-P2
Adapun, beberapa harga komoditi pasar murah di Pendopo Sumenep tanggal 23 Agustus 2025. Beras Premium Rp. 14.000/kg (Rp. 70.000/sak) Harga Sumenep Rp. 15.000/kg. HET Rp. 14.900/kg. Jumlah komoditi 200 kg. Lalu Beras medium Rp. 11.000/kg (Rp. 55.000/sak). Harga Sumenep Rp. 13.000/kg. HET Rp. 12.500/kg. Jumlah komoditi 10 Ton.
Gula pasir Rp 14.000/kg. Harga di Sumenep Rp. 17.500/kg. HET Rp. 17.500/kg. Jumlah komoditi 200 Kg. Minyakita Rp. 13.000/liter. Harga Sumenep Rp. 17.000/kg. HET Rp. 15.700/liter. Jumlah komoditi 200 Liter.
Telur ayam ras Rp. 22.000/kg. Harga di Sumenep Rp. 28.000/kg. HET Rp. 30.000/kg. Jumlah komoditi 100 Kg. Bawang Merah Rp. 7.000/250 gr. Harga Sumenep Rp. 42.500/kg. HET Rp. 41.500/kg. Jumlah komoditi 10 Kg.
Baca Juga : Jatim Peringkat Pertama Ekonomi Hijau, Gubernur Khofifah Terima Penghargaan dari Menperin RI
Bawang Putih Sinco Rp. 6.000/250 gr. Harga di Sumenep Rp. 30.000/kg. HET Rp. 38.000/kg. Jumlah komoditi 10 Kg. Tepung Terigu Rp. 10.000/Kg. Harga Sumenep Rp. 12.250/kg. Jumlah komoditi 50 Kg. (*)
Editor : M Fakhrurrozi