MADINAH - Setiap jemaah haji Indonesia kini wajib memiliki Kartu Nusuk untuk dapat memasuki wilayah Makkah dan Madinah, termasuk saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Tanpa kartu ini, jemaah dipastikan tidak akan bisa mengakses lokasi-lokasi utama ibadah.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada musim haji 2025 Kartu Nusuk tidak lagi dibagikan secara kolektif oleh petugas haji Indonesia. Kartu ini kini akan diserahkan langsung oleh syarikah (perusahaan penyedia layanan haji) kepada jemaah di hotel masing-masing, setelah mereka tiba dari bandara.
“Tahun ini, kartu Nusuk akan dibagikan saat jemaah sudah berada di hotel. Dari bandara langsung ke hotel, begitu sampai di hotel, kartu akan dibagikan oleh syarikah,” jelas Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, dalam keterangan persnya di Madinah, Kamis malam (1/5/2025).
Proses pembagian kartu ini juga mencakup dokumentasi visual. Jemaah wajib difoto saat menerima kartu sebagai bukti serah terima. “Itu memang bagian dari prosedur. Setiap jemaah dipotret saat menerima kartu, dan dokumentasi itu harus diselesaikan dalam waktu 1x24 jam,” tambahnya.
Baca Juga : Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah, Ini Jadwal dan Hotelnya
Dubes Abdul Aziz menekankan bahwa meski terlihat sederhana, prosedur ini bisa memakan waktu dan harus diantisipasi agar tidak mengganggu layanan maupun pergerakan jemaah dari hotel ke lokasi ibadah.
Kartu Nusuk merupakan kartu pintar (smart card) yang memuat data pribadi jemaah, seperti nama, foto, nomor visa, syarikah, dan lokasi pemondokan. Bentuknya dominan berwarna cokelat dan putih, dilengkapi kode batang dan QR code untuk keperluan pemeriksaan oleh otoritas keamanan Arab Saudi.
Selain sebagai identitas dan akses layanan, kartu ini juga berfungsi untuk pengendalian jemaah ilegal. “Siapa yang tidak punya kartu, tidak bisa ikut masuk ke lokasi-lokasi utama ibadah,” tegas Abdul Aziz.
Baca Juga : Musim Haji 2025 Dimulai, 6.761 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Madinah Hari Pertama
Menurut Kementerian Agama RI, sistem Nusuk yang mulai diterapkan sejak 2024 dirancang untuk menciptakan penyelenggaraan haji yang tertib, aman, dan berbasis data real-time. Data jemaah dapat dipantau langsung oleh otoritas Saudi jika terjadi kejadian darurat di lapangan.
Hingga Kamis malam, ribuan kartu Nusuk untuk jemaah Indonesia telah tiba di Madinah dan siap didistribusikan sesuai jadwal kedatangan kelompok terbang.(Dhimas Ginanjar)
Baca Juga : Kamar Hotel di Madinah Siap Dihuni, Lengkap, Bersih, dan Dekat Masjid Nabawi
Editor : A. Ramadhan