SURABAYA - Berawal dari keinginan warga RW 03 Kelurahan Dukuh Pakis, Surabaya untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak, Ketua RW bersama finalis Tunas Hijau, Rafa Attala Alauna, berinisiatif mengubah lahan kosong yang terbengkalai menjadi ruang hijau yang produktif.
Lahan milik salah satu warga yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan sampah, kini berhasil dimodifikasi menjadi pusat kegiatan warga, sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi melalui pengembangan UMKM.
Dalam pembukaan Kampung Brazil pada Jumat (11/10/2024), Ketua RW 03 Dukuh Pakis, Syarifudin, menjelaskan bahwa lahan ini berhasil diubah dalam waktu 6 bulan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Keberhasilan melibatkan semua lapisan masyarakat dalam pembuatan lahan hijau ini, menjadi alasan kampung ini dinamakan Kampung Brazil." ungkapnya.
Menurut Syarifudin, salah satu fokus utamanya adalah menanam tumbuhan yang bermanfaat bagi warga, di mana saat ini sudah terdapat sekitar 35 ribu tanaman asem yang tumbuh subur di sekitar kampung.
Selain menjadi ruang terbuka hijau, area ini juga dimanfaatkan warga sebagai pusat kegiatan ekonomi lokal, dengan menjadikannya kampung wisata dan pusat kuliner khas.
Pengembangan ini diharapkan mampu menjadi ikon baru bagi wilayah tersebut dan mendukung pelaku UMKM setempat.
Anggota DPRD Kota Surabaya, Johari Mustawan, yang hadir dalam pembukaan kampung tersebut, turut memberikan apresiasi atas terciptanya Kampung Brazil ini.
"Patut diapresiasi, selain berhasil menciptakan kolaborasi antar warga, kampung ini juga menciptakan lingkungan yang berkelanjutan." ungkapnya.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan bagian dari program Kampung Madani di Surabaya yang berfokus pada menciptakan lingkungan berkelanjutan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan PBB.
Kampung Brazil di RW 03 Dukuh Pakis diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain di Surabaya dalam menjaga keseimbangan ekologis sekaligus memajukan perekonomian warga.(Farid Fahlevi/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe