BLITAR - Suasana duka mendalam menyelimuti keluarga besar Aresty Gunar Tinarga (38), warga Perumahan BTN Asabri Kota Blitar. Kabar mengejutkan datang dari Manokwari, Papua Barat, setelah Aresty diketahui menjadi korban perampokan yang berujung pada tindakan keji mutilasi. Jenazah almarhumah rencananya akan dimakamkan di Kota Blitar pada Rabu malam.
Keluarga di Blitar masih sulit menerima kenyataan tersebut. Saat ditemui di rumah duka paman korban Supriono mengatakan keluarga sangat terpukul setelah mendapat kabar dari pihak kepolisian terkait kondisi Aresty.
Kami semua tidak menyangka, tidak pernah terbayang nasibnya akan berakhir seperti ini. Keluarga sudah menyiapkan pemakaman di rumah,” tutur Supriono.
Diketahui, Aresty merupakan istri dari Kepala Seksi Penjaminan Kualitas Data (PKD) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Manokwari. Jenazah korban tiba di Bandara Juanda Surabaya pada Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB. Dari sana, jenazah dibawa menuju rumah duka di Blitar sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Baca Juga : Korban Mutilasi Tiara Angelina Saraswati Dimakamkan Malam Ini di Lamongan
Dari informasi yang dihimpun, korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh suaminya pada Minggu siang. Setelah dilakukan pencarian, jasad Aresty ditemukan dalam septic tank berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa korban tewas akibat dirampok dan dimutilasi oleh seorang tukang yang disewa untuk merenovasi dapur rumahnya.
Pelaku berinisial YH warga Kabupaten Ponorogo Jawa Timur telah diamankan oleh pihak kepolisian dan kini menjalani proses hukum di Mapolda Papua Barat.
Keluarga berharap pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya atas tindakan keji yang menghilangkan nyawa Aresty.“Kami hanya berharap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya. Keluarga masih sangat berduka,” ungkap Supriono.
Baca Juga : Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto Ternyata Perempuan Asal Lamongan
Hingga Rabu sore, suasana haru masih menyelimuti rumah duka di kawasan BTN Asabri. Sejumlah tetangga dan kerabat terus berdatangan untuk memberikan dukungan dan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. (Qithfirul Aziz)
Editor : JTV Kediri

















