BLITAR - Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Blitar mengalami kenaikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat ini, harga komoditas tersebut telah tembus hingga Rp36.000 per kilogram, meningkat dari kisaran harga sebelumnya, yaitu Rp32.000 per kilogram.
Kenaikan harga terjadi dalam sepekan terakhir. Sebagai contoh, di Pasar Tradisional Srengat, harga ayam potong kini mencapai Rp36.000 per kilogram. Sebelumnya, harga hanya berkisar pada angka Rp32.000 per kilogram dan mengalami peningkatan secara bertahap.
Para pedagang menyebutkan, kenaikan ini merupakan imbas dari adanya "Dapur MBG" serta dipicu oleh lonjakan permintaan masyarakat yang mulai memenuhi kebutuhan untuk persiapan hari raya.
Namun, mahalnya harga ayam justru berimbas pada penurunan omzet penjualan. Banyak pelanggan yang terpaksa mengurangi jumlah pembelian mereka akibat kenaikan harga ini.
Baca Juga : Harga Bahan Pokok di Blitar Melonjak, Daya Beli Masyarakat Melemah
Nurlaeli, salah seorang pedagang daging ayam potong, mengeluhkan kondisi tersebut. Ia mengaku bahwa kenaikan harga telah membuat omzetnya turun sekitar 20 persen dari biasanya.
"Penjualan menurun 20 persen dari biasanya," ujarnya.
Menghadapi situasi ini, para pedagang berharap stok daging ayam potong terus tersedia dengan aman. Mereka juga meminta pemerintah untuk terus memantau kondisi pasar, guna mencegah terjadinya lonjakan harga yang terlalu drastis, terutama pada momen-momen mendekati libur panjang seperti Nataru. (Moch. Asrofi)
Editor : JTV Kediri



















