NGAWI - Harga cabai rawit di pasar tradisional Ngawi melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. Dari sebelumnya berada di kisaran Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram, kini harganya meroket hingga mencapai Rp100.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini disebut pedagang terjadi akibat menurunnya pasokan cabai di pasaran. Sejumlah daerah pemasok seperti Trenggalek, Blitar, Kediri, dan Magetan dilaporkan mengalami gagal panen imbas cuaca yang kurang mendukung, sehingga stok cabai dari petani tidak sebanyak biasanya.
Sunarti, salah satu pedagang di Pasar Besar Ngawi, menjelaskan bahwa cabai yang beredar saat ini mayoritas berasal dari luar daerah. Kondisi cuaca ekstrem membuat komoditas ini semakin langka dan menyebabkan harga melonjak drastis.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai rawit. Cabai keriting turut naik dari Rp40.000 menjadi Rp80.000 per kilogram. Sementara cabai besar meningkat dari Rp35.000 menjadi Rp55.000 per kilogram.
Baca Juga : Daftar Tunggu Haji Disamakan Jadi 27 Tahun
Komoditas sayuran lain juga mengalami kenaikan harga, seperti terong yang kini dijual Rp8.000 per kilogram dari sebelumnya Rp6.000, serta pare yang naik dari Rp9.000 menjadi Rp12.000 per kilogram.
Pedagang menilai stok sayuran di pasar semakin terbatas. Beberapa pihak menduga situasi ini turut dipengaruhi oleh program Makan Bergizi Gratis yang meningkatkan kebutuhan pasokan bahan pangan segar.
Kenaikan harga berbagai komoditas sayur ini dikeluhkan pedagang maupun pembeli. Masyarakat berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah stabilisasi agar harga kembali terkendali.
Editor : JTV Madiun




















