KEDIRI - Suasana sibuk tampak di Situs Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Sejumlah petugas dari Disbudparpora Kabupaten Kediri bersama tim arkeolog terlihat menandai kotak-kotak galian dengan benang dan menggali lapisan tanah secara hati-hati.
Aktivitas penggalian dan pengukuran yang berlangsung sistematis ini merupakan bagian dari upaya lanjutan untuk melestarikan dan melindungi situs yang diduga kuat merupakan kompleks candi Hindu dari era Kerajaan Kadiri tersebut.
Imam Syafi’i, Staf Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan (Jakala) Disbudparpora Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa ekskavasi dijadwalkan berlangsung selama 10 hari. “Ekskavasi dimulai sejak Rabu (20/8) lalu,” ujarnya.
Fokus penggalian tahun ini, menurut Imam, diarahkan pada tiga titik utama yang diduga sebagai struktur inti kompleks candi. Ketiga titik tersebut adalah area gapura seluas 54 m², area candi perwara (pendamping) seluas 96 m², dan sisi candi induk seluas 121 m².
Baca Juga : Anggota DPR RI Heru Tjahjono Uji Disertasi Lasarus Bambang, Mahasiswa Program Doctoral UGM Yogyakarta
“Tak hanya untuk penelitian, penggalian kali ini juga difokuskan untuk mendukung rencana pembangunan tiang pancang yang akan dipasang sebagai bagian dari pengatapan dan perlindungan situs. Sebelum tiang pancang berdiri, tim harus memastikan titik fondasi tidak mengenai struktur asli candi,” tegas Imam.
Di lapangan, koordinator tim arkeolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Lintang Andamarati, memaparkan teknik yang digunakan. Hingga saat ini, tim telah membuka enam kotak galian berukuran 2x2 meter menggunakan metode sistem lot.
“Kami telah menemukan susunan bata yang diperkirakan merupakan bagian dari fondasi candi. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Situs Tondowongso memiliki struktur besar dan kompleks, tidak hanya sebatas reruntuhan,” jelas Lintang.
Temuan struktur bata tersebut menjadi data arkeologis penting yang mengindikasikan bahwa situs ini memiliki nilai sejarah yang signifikan dan memerlukan perlindungan maksimal.
Kegiatan ekskavasi ini merupakan buah kerja sama antara Disbudparpora Kabupaten Kediri, Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, dan tim arkeolog UGM. Diharapkan, hasil dari kegiatan ini mampu menghasilkan pemetaan menyeluruh sebelum tahap pembangunan fisik cangkupan (roof structure) untuk perlindungan situs dimulai, sehingga kelestarian Situs Tondowongso sebagai cagar budaya nasional dapat terjaga dengan baik. (Muhammad Zainurofi)
Editor : JTV Kediri