SURABAYA - Untuk mendukung peningkatan akses pendidikan bagi santri dan siswa kurang mampu serta pemberdayaan guru honorer di berbagai daerah, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Timur bersama dengan Kitabisa dan SalingJaga, akan menyelenggarakan acara SedulurRun 2025, 14 Desember 2025.
Indokhul Ma’mun, sekretaris kelembagaan BMH Jatim mengatakan, pendidikan masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Indonesia, oleh karena itu pihaknya ingin melalui berbagai kegiatan sosial bisa anak-anak yang tidak mampu hingga guru honorer.
“Melalui SedulurRun 2025, kami ingin mengubah kepedulian menjadi aksi nyata. Setiap langkah peserta bukan sekadar olahraga, tapi langkah menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Dari kepedulian, kita melangkah bersama membangun harapan bagi santri, siswa, dan para guru honorer di pelosok negeri,” kata Ma’mun.
Ia menjelaskan bahwa data dari lembaga pendidikan, ada ribuan santri dan murd dari keluarga prasejahtera yang masih kekurangan fasilitas belajar layak.
Baca Juga : Refleksi Akhir Tahun, Dinas Pendidikan Jatim Soroti Anggaran dan Kualitas
Selain itu, banyak guru honorer yang berjuang dengan keterbatasan finansial namun tetap berdedikasi mendidik generasi bangsa. Menurutnya, ketimpangan itu membutuhkan dukungan kolektif agar akses pendidikan yang layak dapat dirasakan oleh semua anak Indonesia.
"Jadi harapannya, di Jawa Timur nanti ada santri dan anak usia sekolah yang nantinya bisa terbantu," ujarnya
Sementara itu, Fadli Mubarok, Fundraising Program dan Relationship Manager Kitabisa, mengatakan peserta event lari juga akan mendapat berbagai perlindungan.
"Pelari akan mendapat perlindungan dua jenis risiko, yaitu risiko tutup usia karena kecelakaan dan risiko biaya pengobatan di rumah sakit karena kecelakaan," ujarnya.
Dengan skema asuransi syariah, perlindungan berasal dari dana tabarru’ hasil kontribusi peserta sebagai bentuk solidaritas antar anggota jika terjadi kecelakaan, tidak terbatas hanya kecelakaan lalu lintas, tapi juga pada kecelakaan kerja atau saat berolahraga.
"Selain berkontribusi membantu pendidikan bagi santri dan murid kurang mampu, setiap peserta otomatis juga berkontribusi untuk saling melindungi satu sama lain," jelasnya.
Diharapkan seluruh lapisan masyarakat bisa mengikuti event lari dan berdonasi untuk dunia pendidikan di Jatim.
"Ini menjadi simbol bahwa setiap langkah kecil mampu membawa perubahan besar bagi kehidupan orang lain. Tak sekadar berolahraga dan menjaga kesehatan, peserta juga dapat berdonasi, sehingga setiap langkah lari menjadi langkah keberkahan," pungkasnya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi



















