NGAWI - Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Kesehatan sampai saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium terkait sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan siswa mengalami keracunan. Meski demikian, Bupati Ngawi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Ony Anwar Harsono, memastikan bahwa pihak penyedia penyelenggara gizi (SPPG) masih diperbolehkan beroperasi sambil menunggu hasil resmi.
Bupati Ony menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan menyeluruh dengan mengambil sampel makanan serta muntahan siswa untuk diuji lebih lanjut di laboratorium. Langkah ini dilakukan guna memastikan kandungan atau bakteri apa yang memicu gejala mual, pusing, hingga muntah yang dialami para siswa.
Berdasarkan analisis sementara, dugaan kuat mengarah pada kesalahan proses penyajian. Makanan yang masih panas kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup diduga dapat memicu pembusukan atau perubahan kualitas makanan. Kendati demikian, Bupati menegaskan bahwa kesimpulan pasti baru akan ditetapkan setelah hasil laboratorium keluar.
Meski kasus ini tengah diselidiki, Bupati Ony memastikan SPPG yang terlibat tidak diberhentikan sementara dan tetap diperbolehkan beroperasi. Ia menekankan bahwa pihak pemerintah daerah akan memperkuat pengawasan dan memastikan standar penyajian makanan program MBG dipatuhi secara ketat.
Baca Juga : Petugas SPPG Kediri Pakai Kostum Power Rangers, Siswa Semangat Makan dan Belajar
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan siswa dari sejumlah sekolah tingkat SD hingga SMA di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, dilarikan ke puskesmas akibat diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan program MBG. Kondisi para siswa kini berangsur membaik.
Editor : JTV Madiun



















