GRESIK - Satlantas Polres Gresik terus menyelidiki penyebab kecelakaan maut mobil Isuzu Panther rombongan pengantar umrah dengan bus Rajawali Indah.
Dalam kejadian itu, 7 orang di mobil Isuzu Panther tewas. Empat orang tewas di lokasi kejadian dan 3 orang meninggal dunia di rumah sakit. Sementara sopir dan kenek bus Rajawali Indah mengalami patah tulang.
Dalam penyelidikan itu, polisi melakukan olah TKP di Jalan Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik. Selain itu, sejumlah saksi dimintai keterangannya, termasuk pemilik warung tak jauh dari lokasi.
Ipda Achmad Andri Aswoko, Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik mengatakan kecelakaan bermula saat mobil Isuzu Panther nopol DK 1157 FCL, melaju dari arah Barat (Lamongan) menuju Timur (Gresik). Rombongan hendak mengantar M. Aqib, berangkat Umrah ke Bandara Juanda.
Baca Juga : Bus Tabrak Isuzu Panther Rombongan Umroh di Gresik, 7 Orang Tewas
"Setibanya di lokasi kejadian, diduga mobil mengalami selip pada ban kiri. Sopir Panther bernama Ahmad Basuki kehilangan kendali dan oleng ke kanan, melintasi markah jalan," ujarnya.
Saat bersamaan, lanjut Andri Aswoko, melaju bus Rajawali Indah nopol S 7707 UA yang dikemudikan oleh Suwarno, asal Tuban. Tabrakan adu banteng pun tak terhindarkan. Kerasnya tabrakan mengakibatkan mobil Panther hancur dan 7 orang meninggal dunia.
Seluruh korban tewas dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Bunder Gresik. Termasuk dua korban luka sopir dan kenek bus.
Berikut daftar korban meninggal dunia dan luka:
Korban Meninggal dunia:
1. Muhammad Aqib (27) calon jemaah umrah asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
2. Besar (65) warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
3. Lislikah (53) warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
4. Wiwik Sunarti (43) warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
5. Akhmad Basuki (49) sopir mobil asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
6. M. Al Fatih (3) warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
7. Hafiz Gandawiharja (17) warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak
Korban Luka:
1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus (patah tulang).
2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).
Editor : M Fakhrurrozi