KEDIRI - Menteri Haji dan Umroh, Mochamad Irfan Yusuf, memastikan bahwa Bandara Internasional Dhoho Kediri akan digunakan untuk memberangkatkan jamaah haji mulai tahun 2027. Kepastian ini disampaikan usai meninjau kesiapan infrastruktur bandara, Rabu (11/12).
Kunjungan kerja Menteri Haji dan Umroh Yusuf ke Bandara Dhoho Kediri dilakukan untuk memastikan kelayakan bandara tersebut sebagai embarkasi haji baru. Ia didampingi langsung oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.
Dalam pernyataannya, Yusuf mengungkapkan bahwa Bandara Juanda, Surabaya, yang selama ini melayani jamaah haji Jawa Timur, telah mengalami kelebihan beban (overload).
“Secara teknis, Bandara Dhoho Kediri memang layak untuk penerbangan haji dan umroh. Namun, karena persiapan untuk haji 2026 sudah difokuskan di Juanda, Bandara Dhoho baru bisa digunakan sebagai embarkasi haji pada 2027,” jelas Yusuf.
Baca Juga : Bandara Dhoho Kediri Resmi Jadi Embarkasi Haji Mulai 2027
Sebelum peninjauan, Menteri Haji dan Umroh juga menggelar pertemuan dengan puluhan maskapai penerbangan dari Asia dan Eropa untuk membuka peluang rute internasional di Bandara Dhoho Kediri.
Menanggapi hal itu, Direktur SDHI Suryatama Dhoho Kediri, Maksim Arisandi, mengungkapkan antusiasme tinggi dari maskapai asing.
“Dari 30 maskapai asing yang diundang, sebanyak 28 hadir. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Timur Tengah, China, Jepang, Asia Tenggara, hingga Australia. Beberapa di antaranya adalah Turkish Airlines, China Southern Airlines, Vietnam Airlines, dan Virgin Australia,” ujar Maksim.
Baca Juga : Super Air Jet Resmi Mendarat di Bandara Dhoho Kediri, Layani Rute Jakarta–Kediri
Saat ini, pihak pengelola Bandara Dhoho Kediri terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, maskapai, dan penyelenggara umroh agar bandara tersebut dapat segera melayani penerbangan umroh sebelum resmi menjadi embarkasi haji pada 2027. (Muhamad Zainurofi)
Baca Juga : Minim Penumpang, Pemerintah Soroti Lemahnya Sosialisasi Bandara Dhoho Kediri
Editor : JTV Kediri




















