Hati merupakan organ vital yang memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, salah satunya adalah memecah lemak dari makanan untuk diubah menjadi energi. Oleh karena itu, keberadaan sedikit lemak di hati masih tergolong normal. Namun, jika lemak menumpuk secara berlebihan, kondisi ini dikenal sebagai fatty liver atau perlemakan hati.
Penyebab Fatty Liver
Perlemakan hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Obesitas
- Hipertensi
- Diabetes Mellitus
- Hipotiroidisme
- Kolesterol tinggi
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Gangguan metabolisme lainnya
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid
Kasus Fatty Liver di Masyarakat
Beberapa kasus yang kami temui dalam praktik:
- Pak Anton (52 tahun): Gemuk pendek, menderita hipotiroid dan kolesterol tinggi. Setelah pemeriksaan darah dan USG hati, divonis fatty liver.
- Bu Dea (38 tahun): Doyan minum alkohol sejak muda. Tubuh kurus drastis, nafsu makan hilang. Pemeriksaan menunjukkan SGOT/SGPT tinggi dan hati bengkak akibat fatty liver.
- Pak Said (56 tahun): Awalnya mengalami gatal-gatal, konsumsi steroid berlebihan, wajah membengkak (moon face), didiagnosis fatty liver.
- Bu Rini (36 tahun): Obesitas, menderita diabetes, hasil pemeriksaan menunjukkan perlemakan hati.
- Pak Ferry (56 tahun): Hipertensi kronis, kadar lemak tinggi, SGOT/SGPT/Gamma GT sangat tinggi, divonis fatty liver.
Jenis dan Penyebab Fatty Liver
I. Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD)
Perlemakan hati tanpa konsumsi alkohol berlebih sering dikaitkan dengan sindrom metabolik, meliputi:
- Hiperglikemia
- Trigliserida tinggi
- Kolesterol HDL rendah
- Hipertensi
- Obesitas (terutama lemak perut)
Penyebab lain:
- Malnutrisi
- Kehamilan
- Paparan zat beracun
- Penurunan berat badan drastis
- Hepatitis kronis (terutama Hepatitis C)
- Obat-obatan tertentu (kortikosteroid, estrogen sintetik, methotrexate, tamoxifen)
Tipe NAFLD:
- Steatosis (perlemakan sederhana): Tidak ada peradangan, risiko komplikasi rendah.
- Steatohepatitis non-alkohol: Disertai peradangan dan kerusakan sel hati, berisiko menimbulkan fibrosis hingga sirosis.
II. Penyakit Hati Berlemak Akibat Alkohol (AFLD)
Konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan gangguan metabolisme hati. Batas konsumsi harian:
- Bir (5%): 350 ml
- Minuman malt (7%): 250 ml
- Anggur (12%): 150 ml
- Minuman keras (40%): 50 ml
Jika konsumsi melebihi batas, metabolisme hati terganggu, menyebabkan lemak menumpuk.
Gejala Fatty Liver
- Mual
- Perut terasa begah
- Hilang nafsu makan
- Berat badan menurun
- Tubuh lemah
- Kulit dan mata menguning
- Nyeri di perut kanan atas
Diagnosa Fatty Liver
Pengobatan Fatty Liver
- Menurunkan berat badan
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Mengatur pola makan seimbang
- Mengobati kondisi terkait (diabetes, hiperlipidemia)
- Menghentikan penggunaan obat tertentu
- Obat tambahan: Vitamin E, pioglitazone (tertentu)
- Transplantasi hati (kasus berat)
Komplikasi Fatty Liver
Jika tidak ditangani, fatty liver bisa berkembang menjadi sirosis atau bahkan kanker hati. Tanda-tanda sirosis:
- Mudah berdarah
- Wajah kemerahan (palmar erythema)
- Kelelahan
- Kulit dan mata kuning
- Muntah darah (pecahnya varises esofagus)
- Asites (penumpukan cairan di perut)
- Pembesaran pembuluh darah bawah kulit
- Ginekomastia (pembesaran payudara pria)
- Edema
Pencegahan Fatty Liver
Untuk jenis alkoholik:
- Jaga berat badan ideal
- Olahraga teratur
- Konsumsi makanan sehat
- Pengobatan tepat untuk penyakit terkait
Kesimpulan
Perlemakan hati adalah kondisi serius yang dapat dicegah dan dikendalikan melalui gaya hidup sehat. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosa dan penanganan yang tepat.
Sekilas info ini semoga bermanfaat.
Robertnews 1943 (19.05.2025 | 07.30)
Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan
Editor : Iwan Iwe