JEMBER - Perilaku Imam Gujali yang tega membunuh Susanti (60) ibu kandungnya masih menjadi perbincangan warga Dusun Kertonegoro Selatan, Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Warga dan perangkat desa tak menduga Imam tega membunuh ibu kandungnya.
Warga dan perangkat desa mengungkapkan bahwa pelaku dikenal sebagai pribadi tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga. Selain itu, pelaku tidak pernah menunjukkan perilaku emosional maupun membuat keributan.
Menurut keterangan perangkat desa, pelaku selama ini tinggal bersama ibunya, sementara saudara-saudaranya hidup terpisah. Beberapa hari sebelum kejadian, rumah mereka sempat ramai karena keluarga sedang berduka atas meninggalnya kakak pelaku.
Kepala Dusun Kertonegoro Selatan, Oki Daniar, menuturkan bahwa pelaku tidak pernah menunjukkan sikap agresif ataupun mengalami gangguan kejiwaan yang mencolok. Namun, belakangan ia tampak murung dan tidak stabil secara emosional.
Baca Juga : Diduga Depresi, Anak di Jember Bunuh Ibu Kandung
“Pelaku ini psikologisnya agak terganggu. Baru kali ini terjadi pertengkaran fisik, biasanya hanya cekcok mulut saja. Sedangkan luka yang dialami korban ada di bagian wajah,” ujarnya.
Oki menambahkan, setelah mendengar kabar kejadian, perangkat desa bersama pihak kepolisian dan tenaga medis puskesmas segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan terhadap korban.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, hubungan antara pelaku dan korban selama ini hanya diwarnai pertengkaran kecil seputar urusan rumah tangga, seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari. Tidak pernah ada laporan mengenai kekerasan fisik sebelumnya.
Baca Juga : Pelaku Spesialis Kios UMKM di Kampus Jember Dibekuk
Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik tindakan pelaku, termasuk kemungkinan adanya tekanan psikologis atau depresi yang memicu aksi pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri. (Fadillah Putri)
Editor : M Fakhrurrozi



















