KEDIRI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar Gerakan Pangan Murah guna menstabilkan pasokan dan harga pangan selama Bulan Ramadhan 1446 Hijriyah. Kegiatan ini dilaksanakan di lima kelurahan berbeda di Kota Kediri dan berlangsung setiap hari hingga 21 Maret 2025.
Gerakan Pangan Murah ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama selama bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dalam kegiatan ini, Pemkot Kediri menjual berbagai bahan pangan dengan harga yang lebih murah dibandingkan pasaran, seperti beras premium seharga Rp73.500 per kilogram, telur Rp25.000 per kilogram, dan gula Rp15.000 per kilogram.

Selain itu, sayuran seperti sawi, kangkung, terong, buncis, tomat, dan kacang dijual dengan harga serba Rp5.000. Bawang merah dijual Rp20.000 per kilogram, cabai rawit Rp10.000, cabai keriting Rp8.000, bawang putih Rp19.000, serta ikan lele Rp20.000 per kilogram.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Tegaskan Larangan Gaya Hidup Hedon dan Flexing bagi Pejabat
Kepala DKPP Kota Kediri, Muhammad Ridwan, menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini merupakan upaya untuk menekan harga pangan di pasaran agar tetap terjangkau oleh masyarakat. "Gerakan ini juga didukung oleh para petani dan peternak ikan lele binaan DKPP Kota Kediri," ujarnya.
Gerakan Pangan Murah digelar di lima lokasi berbeda, yaitu:
Senin, 17 Maret: Gedung PKK Bandar Kidul, Mojoroto.
Baca Juga : Mbak Wali dan Gus Qowim Lantik Penjabat Sekda serta Tiga Pejabat Tinggi Pemkot Kediri
Selasa, 18 Maret: Kelurahan Bangsal.
Rabu, 19 Maret: Kelurahan Campurrejo.
Kamis, 20 Maret: Ngronggo Sport Center.
Baca Juga : Kediri Masuk Lima Besar Kota Paling Berkelanjutan Versi UI GreenCity Metric 2025
Jumat, 21 Maret: Kelurahan Dandangan Lama, Kota Kediri.
Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, diharapkan masyarakat Kota Kediri dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih terjangkau selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri



















