TULUNGAGUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kembali menggelar East Java Fashion Harmony (EJFH) 2024. Tahun ini, even yang memasuki tahun keenam, digelar di Pantai Midodaren Kabupaten Tulungagung.
Pembukaan EJFH 2024 ditandai dengan tabuhan Reog Kendang khas Tulungagung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno didampingi Pj. Gubernur Adhy, Pj. Ketua Dekranasda Isye Adhy Karyono, Pj. Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, dan Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno.
Pj. Gubernur Adhy berharap event berskala nasional ini bisa mendunia. Optimisme ini didasarkan selama empat tahun, event EFJH masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
"EJFH berturut-turut sudah masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kemenparekraf. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap event serta ini akan semakin dikenal dan bahkan masuk menjadi salah satu event internasional," ujarnya.
Terkait tema EJFH 2024 yang mengangkat tentang 'Tenun', Pj. Gubernur Adhy menjelaskan bahwa terinspirasi dari tenun Jawa Timur yang berkembang pada masa kolonial di wilayah Kediri, serta temuan motif “Tuluh Watu” menjadi bukti kejayaan Airlangga dalam mengekspansi keberadaan kain tenun dari masa ke masa.
"Dalam identitas Jawa Timur sebagai Bumi Majapahit, kita memiliki sejarah tentang tenun sebagai warisan budaya yang lahir sejak era Mataram, Kahuripan, dan Majapahit. EJFH ini harapannya dapat mengantarkan event-event nusantara agar makin naik berkelas," katanya.
Selain upaya pelestarian warisan budaya, Adhy menyebut bahwa EJFH dianggap sebagai gelaran yang dapat meningkatkan perekonomian Jawa Timur melalui industri seni, fashion, dan tekstil.
"Penyelenggaraan event ini melibatkan pelaku seni di antaranya perajin, desainer, peraga busana, serta pelaku ekonomi kreatif. Untuk itu, event ini juga diharapkan mampu melahirkan inovasi trend busana yang dapat menguntungkan masyarakat dan dimanfaatkan," katanya.
Pj. Gubernur Adhy menambahkan, ke depannya EJFH juga diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata budaya tahunan Jawa Timur. Mengingat event ini sudah masuk ke dalam program Kemenparekraf RI.
Dalam EJFH 2024 ini, Pemprov Jatim meluncurkan satu motif batik khas Jawa Timur yaitu Batik Omah Budoyo Jawa Timur saat peragaan busana. Batik ini memiliki filosofi lingkungan dan sifat kehidupan masyarakat Jatim, yang diwakili Omah atau rumah tradisional Jatim dan Budoyo yang merupakan simbol karakter masyarakatnya.
"Motif batik ini merupakan kesatuan dari ragam motif yang bernuansa budaya khas Jawa Timur dan alhamdulillah sudah bisa diproduksi secara masal. Secara garis besar motif-motif tersebut juga memuat unsur cagar budaya berupa bangunan dan flora yang mempunyai filosofi," terang Adhy.
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy menerima penghargaan 110 event terpilih KEN dari Kemenparekraf yang diserahkan langsung oleh menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan apresiasinya kepada EJFH 2024, yang telah menjadi event yang ditunggu-tunggu dalam kurun waktu 3 tahun menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN).
"EJFH telah mendapat apresiasi nasional. Maka Kemenparekraf akan meningkatkannya jadi internasional untuk kedepannya. Apalagi, event ini menjadi kontributor utama ekonomi kreatif kita sebesar 62 persen," katanya.
Disampaikan Menparekraf Sandiaga, melalui EJFH Jawa Timur turut mengantarkan Indonesia kepada posisi tiga besar dunia dalam bidang ekonomi kreatif. Ia percaya kedepannya Jawa Timur akan dapat mendongkrak angka ini melalui industri fashion dan membuka lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif terseburt.
"Nilai tambah ekonomi kreatif kita, salah satunya dari Jatim ini, menempatkan ekonomi kreatif kita pada tiga besar dunia setelah Amerika dan Korea dengan terbukanya 25 juta lapangan kerja. Marilah terus berinovasi dan berkolaborasi dengan gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi," tegasnya.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada Batik Omah Budaya yang diluncurkan pak Pj. Gubernur dan yang akan datang nanti yaitu Baju Daerah Tulungagung," pungkasnya. (Ayul Andhim)
Editor : M Fakhrurrozi