DEPOK - Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2025 sukses diselenggarakan di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 38 provinsi yang mewakili 114 bahasa daerah, serta dihadiri oleh para Kepala Balai dan Kantor Bahasa seluruh Indonesia, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Wakil Menteri, Ketua Komisi X DPR RI, serta Ketua Komite III DPD RI.
Jawa Timur mencatatkan prestasi membanggakan dalam ajang ini. Sejumlah siswa tampil memukau dan membawa harum nama daerah melalui pertunjukan bahasa daerah.
Ahmad Rifandi Octavian, pemenang pertama lomba tembang berbahasa Jawa dialek Using dari SDN 1 Lembahbang Dewo, Banyuwangi, bersama Najwa Azalea Faqiqah, pemenang pertama lomba mendongeng berbahasa Madura, turut memeriahkan pementasan drama “Nesia dan Tiga Sahabat Berpetualang di Negeri Garuda”. Drama ini menjadi ajang unjuk bakat para Tunas Bahasa Ibu yang menggambarkan kekayaan bahasa daerah di Indonesia.
Sementara itu, Almalik Aniel Irhamdan dari SDN Pandak 1 Klabang, Bondowoso, tampil dalam sesi panggung terbuka FTBIN 2025 dengan pertunjukan komedi tunggal berbahasa Madura. Penampilannya yang energik dan jenaka berhasil memikat perhatian penonton.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas, hadir langsung mendampingi peserta dari Jawa Timur. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi para siswa dan dukungan dari pemerintah daerah dalam pelestarian bahasa ibu.
Dalam rangkaian acara, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian bahasa daerah. Dua kabupaten di Jawa Timur, yakni Banyuwangi dan Pamekasan, menerima penghargaan bergengsi tersebut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, dan diterima oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno.
Sebanyak 44 kepala daerah dari seluruh Indonesia menerima penghargaan serupa sebagai bentuk apresiasi atas regulasi dan dukungan mereka terhadap program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menekankan pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai warisan budaya yang kini terancam punah. “FTBIN tahun ini mengusung tema Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang mengajak semuanya membangun kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya melestarikan bahasa daerah,” ujarnya.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga mengajak generasi muda untuk menjaga semangat multikultural melalui penguasaan bahasa daerah, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
FTBIN 2025 ditutup secara resmi oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Dalam sambutannya, ia menegaskan, “Bahasa daerah bukanlah simbol keterbelakangan, melainkan bagian penting dari identitas dan budaya bangsa.” Ia juga mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan semangat Tri Gatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. (*)
Editor : A. Ramadhan