KEDIRI - Situs Pamuksan Sri Aji Joyoboyo di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri hingga kini terus menjadi magnet peziarah dari berbagai penjuru tanah air. Tempat ini diyakini sebagai lokasi moksa Prabu Jayabaya, raja legendaris Kerajaan Kediri yang dikenal luas berkat ramalannya dalam kitab Jangka Jayabaya.
Di kawasan petilasan tersebut terdapat tiga prasasti utama yang diyakini sebagai simbol perjalanan moksa sang prabu. Menurut juru kunci Pamuksan Sri Aji Joyoboyo, Mbah Mukri, ketiga prasasti itu adalah Prasasti Mahkota sebagai tempat melepas mahkota, Prasasti Busana tempat melepas pakaian kebesaran dan Prasasti Moksa sebagai titik terakhir sebelum Prabu Jayabaya “menuju keabadian”.
"Tempat ini sangat sakral dan sebagai tempat lokasi moksa sang prabu Joyoboyo. Banyak peziarah datang dari seluruh penjuru tanah air datang untuk mencari berkah dan ketenangan batin,” jelas Mbah Mukri.
 
              
Baca Juga : Momentum Hari Pahlawan, Super Air Jet Resmi Terbang Langsung Jakarta–Kediri
Tak jauh dari lokasi pamuksan sekitar 400 meter di belakangnya terdapat Sendang Tirto Kamandanu, sebuah sumber mata air yang tak pernah kering meskipun kemarau panjang melanda. Sendang ini diyakini sebagai tempat mandi dan beristirahat Sri Aji Joyoboyo semasa hidupnya.
Juru kunci Sendang Tirto Kamandanu, Mbah Sempu menjelaskan bahwa para peziarah biasanya melakukan ritual penyucian terlebih dahulu di sendang sebelum berziarah ke pamuksan. Hal ini menjadi bagian dari tradisi spiritual yang telah berlangsung turun-temurun.
“Peziarah biasanya datang pada malam Jumat Legi dan malam Selasa Kliwon. Namun yang paling ramai tentu pada malam 1 Suro, karena ribuan orang dari berbagai daerah dipastikan datang jauh jauh hari” jelas Mbah Sempu.
Baca Juga : Perkuat Bantuan Hukum, Pemkab Kediri Bentuk Posbakum di Pedesaan
Prabu Jayabaya atau dikenal juga sebagai Sri Aji Joyoboyo adalah raja besar Kerajaan Kediri pada abad ke-12. Ia dikenang sebagai pemimpin bijak, sakti dan berhasil membawa Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya. Ramalannya dalam Jangka Jayabaya menjadi warisan budaya yang terus hidup hingga kini terutama yang menyangkut prediksi-prediksi sosial dan politik di masa depan.
Selain menjadi situs sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo dan Sendang Tirto Kamandanu, saat ini juga menjadi bagian penting dari wisata religi dan kebudayaan di Kabupaten Kediri. (Beny Kurniawan)
Editor : JTV Kediri
 
 


















