JEMBER - Dinar Maftukh Fajar, seorang akademisi sekaligus pakar fisika dari UIN KHAS Jember, menyampaikan bahwa suara keras dari sound horeg dapat membahayakan kesehatan fisik, terutama pendengaran. Menurutnya, suara dengan intensitas hingga 130 desibel melampaui ambang batas aman pendengaran manusia dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga.
Dinar menjelaskan bahwa amplitudo suara yang tinggi dapat membahayakan gendang telinga manusia. Ia juga menambahkan bahwa sound horeg tidak hanya menghasilkan suara yang keras, tetapi juga frekuensi tertentu yang dapat menimbulkan resonansi berbahaya.
Pakar fisika ini mencontohkan fenomena runtuhnya Jembatan Tacoma Narrows di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh resonansi destruktif akibat tiupan angin. Ia menekankan bahwa setiap benda memiliki frekuensi alami, dan jika terkena resonansi yang sesuai, dapat mengalami kehancuran.
“Resonansi bukan hanya konsep dalam fisika, tetapi bisa berdampak nyata pada struktur dan kesehatan manusia. Suara sound horeg yang terlalu keras dan berfrekuensi tertentu dapat berbahaya,” ujar Dinar Maftukh Fajar, akademisi UIN KHAS Jember.
Dinar mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bahaya suara keras sound horeg dan mengambil langkah-langkah pencegahan guna melindungi kesehatan fisik, khususnya pendengaran.
Editor : JTV Jember