PONOROGO - Sebuah video pendek berdurasi 28 detik yang diunggah oleh akun Instagram asal Jerman, @pixelhelper, memicu kemarahan umat Islam. Video tersebut menampilkan replika Ka'bah yang diberi warna pelangi dan diklaim sebagai tempat ibadah simbolis untuk komunitas LGBT di Eropa. Reaksi keras pun datang dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, yang menilai konten itu sebagai bentuk penistaan terhadap agama Islam.
Ketua PCNU Ponorogo, Dr. Idam Mustofa, menyampaikan kecaman terhadap video yang menurutnya sangat menyakiti hati umat Islam. Ia menyebut penggunaan simbol suci umat Islam dalam konteks yang menyimpang sebagai tindakan provokatif dan tidak bisa ditoleransi.
“Simbol suci seperti Ka'bah tidak bisa dipermainkan seenaknya. Apalagi digunakan untuk kepentingan yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam,” tegasnya.
Idam juga menyoroti klaim Pixel Helper bahwa replika Ka'bah yang dipajang di Friedrichplatz, Kassel, Jerman, merupakan ruang ekspresi spiritual bagi komunitas LGBT. Dalam video tersebut, tampak beberapa orang mengelilingi replika Ka’bah sembari membawa bendera pelangi.
Baca Juga : Hina Nabi Demi Viewers, Mantan Napi Ini Dihukum 6 Tahun Penjara
Menurut Idam, tindakan tersebut jelas bertentangan dengan ajaran Islam dari dua sisi: pertama, perilaku LGBT sendiri yang dianggap sebagai pelanggaran dalam Islam; kedua, ritual haji hanya sah dilakukan di Makkah, bukan melalui simbol-simbol buatan di luar tempat suci tersebut.
“Ibadah haji tidak bisa direkayasa secara simbolik. Apalagi dengan menyalahi esensi dan syariatnya,” tambahnya.
PCNU Ponorogo mendesak pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan otoritas berwenang lainnya untuk menindaklanjuti kasus ini secara diplomatik. Selain itu, masyarakat diminta tetap tenang namun tetap waspada terhadap konten yang berpotensi menyesatkan dan memecah belah umat.
Editor : JTV Madiun